Sendiri
Disini aku sendiri terpaku bersama bayangmu
Saat itu...
Saat kita berpisah bertemankan sendu
Ku tatap punggungmu yang perlahan lenyap
Dan sejak itu aku selalu menunggumu
Menunggu bersama sulur rambat kerinduan
Benih rindu yang perlahan mulai menggerogoti tameng ketegaran
Hari demi hari
Bersama mentari yang terus menyinari
Tersenyum senang seolah menemani kesendirian yang perlahan mulai membunuh
Hingga datang merpati pembawa berita
Senyum mengembang dalam raut yang mulai kusut
Ku raih gulungan kertas berwarna merah
Lalu semuanya terungkap
Penantian panjang yang tak berujung
Kini aku sadar
Bahwa yang kau telah pergi untuk selamanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar