Sinopsis
Cinta Cenat Cenut Episode 1 Sampai 13
Episode #1 I
Dare You (Tantangan)
Cerita di awali
saat Putri (Natasha Rizki) dalam perjalanan ke sekolah dengan diantar
oleh ayahnya, Lukman (Derry Drajat) yang seorang tukang pos. Saat di
lampu merah, tiba-tiba ayah Putri dilempar dengan kaleng minuman kosong oleh seseorang yang
ada dalam mobil di sebelahnya.
Putri tak terima dan ia mencoba bicara pada orang yang melempar kaleng kosong
tersebut. Ternyata orang itu adalah Rafael, cowok kaya yang sombong yang merasa
tak bersalah dengan apa yang diperbuatnya. Kontan Putri protes dan meminta Rafael untuk minta maaf. Namun karena lampu keburu hijau, akhirnya Putri pun tak berhasil menyuruh
Rafael minta maaf.
Saat Putri
mengikuti ospek, tiba-tiba sekelompok cowok-cowok keren (Rafael, Morgan, Bisma, Rangga, Ilham, Reza dan Dicky) yang dikenal sebagai SMASH datang dan mensabotase acara
tersebut. Putri terkejut melihat Rafael
yang ternyata adalah leader dari SMASH. Guntur (Ricky Komo), teman baru
Putri menjelaskan kalau SMASH adalah boyband yang lagi naik daun sekaligus
pemilik dari sekolah mereka. Putri tak pernah tau apa-apa soal SMASH. Putri dan
Guntur pun asik bercanda soal nama SMASH saat Rafael sedang berbicara. Rafael
lalu menegur Putri dan Guntur sehingga keduanya mendapat hukuman.
Putri pun protes dengan tindakan
Rafael yang sok senioritas terhadap juniornya. Rafael pun kesal pada Putri. Zee
(Zaneta Georgina), salah satu senior di sana, bilang ke Rafael kalau
Putri adalah murid yang mendapat beasiswa untuk sekolah di sana. Rafael pun
mengolok-olok Putri dan meminta Putri untuk tidak macam-macam dengannya.
Saat pulang sekolah, Putri yang
kesal terhadap anak-anak SMASH malah melihat gambar SMASH ada di mana-mana. Di
dalam bajaj, di tembok jalanan, di majalah, di TV, bahkan ibu Putri pun
menunjukkan kaosnya yang baru yang bergambar SMASH. Hal ini membuat Putri makin
kesal terhadap SMASH.
Kekesalan Rafael juga terbawa sampai
rumah. Ia bahkan memecat 3 pelayan di rumahnya hanya karena bad mood akibat
Putri. Saat berkumpul dengan anggota SMASH yang lain, Rafael menyatakan kalau
ia ingin memberi pelajaran pada Putri. Namun Bisma dan anak SMASH lainnya malah
menantang Rafael untuk memacari Putri.
Bisma: Gimana kalo lo aja Raf yang
pacarin dia?! Kalo lo yang pacarin dia kan, seluruh In-do-ne-sia bakal heboh
tuh… Hits man! I dare you Raf, I dare you…
Rafael tadinya menolak. Namun karena
Morgan menganggapnya pengecut, Rafael akhirnya menerima tantangan itu dengan
mempertaruhkan mobilnya.
Segala usaha dilakukan Rafael untuk
menarik perhatian Putri demi memenangkan tantangan tersebut. Dari yang minta
maaf terang-terangan, sampai memberi perhatian yang berlebih. Namun tampaknya
Putri susah sekali untuk ditaklukkan. Rafael pantang menyerah. Hingga pada saat
Putri digoda beberapa preman di jalan, Rafael pun datang untuk menyelamatkan
Putri hingga ia rela dipukuli preman-preman tersebut. Putri kasihan pada Rafael
dan akhirnya memaafkan Rafael. Mereka pun sepakat menjadi teman. Sayangnya
Putri tak tau kalau preman-preman tersebut adalah suruhan Rafael.
Kedekatan Putri dan Rafael makin
intens, apalagi Rafael berani membela Putri saat Putri sedang dilabrak oleh
Zee. Rafael bahkan bersedia mengantar Putri yang hendak pergi ke toko buku.
Saat di toko buku, tak sengaja
Rafael sedang memegang buku The Old Man and The Sea karya Ernest
Hemingway yang kebetulan buku favorite Putri. Rafael mengaku kalau dia juga
suka dengan buku tersebut demi membuat Putri terkesan. Saat hendak pulang,
tiba-tiba Rafael mengajak Putri untuk makan malam. Putri tersanjung dan
akhirnya ia menerima tawaran tersebut. Anak-anak SMASH yang mengetahui
hal ini menduga kalau Rafael kemungkinan bakal menang dalam taruhan tersebut.
Morgan pun terancam kalah.
Hingga saat makan malam tiba,
sebelum mereka berangkat, Putri memberi buku The Old Man and The Sea pada
Rafael. Namun tanpa sepengetahuan Putri, buku itu dibuang begitu saja oleh
Rafael. Diam-diam seseorang memungut buku itu dari tong sampah. Rafael lalu
memberi Putri sebuah gaun dan meminta Putri untuk mengenakannya saat malam
inagurasi nanti. Dan setelah itu, Rafael pun menyatakan cintanya dengan memberi
kejutan bertuliskan I Heart You di dinding tempat makan malam mereka. Putri pun
berbunga-bunga.
Saat malam inagurasi, setelah SMASH
tampil dengan lagu andalan mereka ‘I Heart You’, lalu giliran Putri yang
tampil untuk bernyanyi di panggung. Lagu itu ia persembahkan untuk kekasihnya
yaitu Rafael. Setelah Putri menyanyikan ‘Tentang Kamu’ dari Bungan Citra
Lestari, tiba-tiba Putri melihat Bisma yang menyerahkan kunci mobil pada
Rafael. Putri bingung. Zee lalu datang dan memberi tau Putri kalau sebenarnya
Rafael cuma main-main terhadap cinta Putri. Putri hanya dijadikan bahan taruhan
oleh anak-anak SMASH. Mendengar hal ini Putri kecewa dan segera pergi
meninggalkan pesta.
Putri menangis di sebuah taman air
mancur dan menyesali kebodohannya untuk mempercayai Rafael begitu saja. Namun
tiba-tiba seseorang datang memberikan buku The Old Man and The Sea yang
pernah dibuang Rafael. Ternyata orang itu adalah Morgan.
Episode #2 The Savior (Penyelamat
Hati)
Setelah malam inagurasi, Putri
bertanya pada Morgan dari mana Morgan mendapat buku The Old Man and The Sea.
Morgan berbohong kalauRafael tak sengaja meninggalkan buku itu di kelas. Putri
sangat kecewa karena ternyata Rafael sudah punya niat jahat dari awal. Dia pun
memutuskan hendak membuang buku tersebut. Namun Morgan bilang sayang kalau buku
itu dibuang. Dari sini Putri tau kalau Morgan punya kegemaran yang sama
dengannya yaitu membaca novel.
Pagi harinya, anak-anak SMASH
merayakan kemenangan Rafael. Namun Rafael tak sedikit pun terlihat senang. Ia
malah mencari Morgan yang tidak ikut berkumpul dengan mereka saat itu.
Anak-anak SMASH mengira kalau Morgan ngambek karena mobilnya kini menjadi milik
Rafael. Sementara itu, Putri yang berangkat sekolah diantar ayahnya mengalami
mogok di jalan. Kebetulan Morgan lewat dan akhirnya Putri diantar Morgan ke
sekolah.
Saat Putri sudah masuk ke dalam
sekolahan, Morgan lalu bertemu dengan Rafael. Rafael mengembalikan kunci mobil
Morgan. Rafael bilang kalau dia tidak butuh mobil itu karena baginya sudah
cukup untuk membuktikan pada anak-anak SMASH kalau dia mampu menaklukkan hati
Putri. Morgan tak mau menerima lagi mobil itu karena ia merasa mobil itu sudah
bukan miliknya lagi. Maka dengan asal Morgan memberikan mobilnya kepada seorang
siswa yang kebetulan lewat. Siswa itu sangat senang karena ia mendapat mobil
dari Morgan.
Saat istirahat, Putri makan dengan
bekalnya sendiri. Guntur yang hendak menemani Putri makan malah mendapat
masalah dengan Zee. Ia tak sengaja menumpahkan minumannya ke baju Zee. Zee
marah, apalagi saat Guntur mencoba membersihkan baju Zee. Zee malah menuduh
Guntur mau cari kesempatan dalam kesempitan. Putri lalu membela Guntur dan
meminta Zee untuk tidak berpikiran negatif pada Guntur. Zee yang kesal malah
menumpahkan bekal makanan Putri. Alhasil Putri tidak jadi makan siang.
Saat pelajaran, Putri merasa mengantuk
karena lapar. Ia pun tertidur di kelas. Ibu Guru lalu menegur Putri dan
menghukum Putri untuk berdiri di luar kelas. Saat di hukum, anak-anak SMASH
kebetulan lewat. Putri habis di olok-olok oleh mereka. Putri yang kesal
akhirnya mengancam anak-anak SMASH.
Putri: Inget lo semua! Suatu saat
nanti, keadaan akan berbalik. Dan lo semua yang akan di permalukan di depan gue
Namun anak-anak SMASH tak
mengacuhkan peringatan Putri tersebut.
Putri yang kelaparan akhirnya
mencari jajanan di luar sekolah karena makanan di kantin sekolahnya
mahal-mahal. Namun Putri tak menemukan satu jajanan pun di sana. Morgan yang
tau Putri kelaparan akhirnya mengajak Putri untuk makan di restauran miliknya.
Sayangnya makanan di restauran itu tidak cocok dengan selera Putri. Apalagi
Putri sangat kesusahan saat makan Escargot yang dihidangkan restauran itu.
Karena putus asa dengan makanannya, akhirnya Putri mengajak Morgan untuk makan
di tempat yang biasa saja.
Akhirnya Putri dan Morgan makan di
sebuah warung. Putri makan dengan lahapnya. Morgan hanya memperhatikan Putri.
Namun entah kenapa Putri tak berhenti memikirkan Rafael. Bahkan ia selalu
membandingkan Morgan dengan Rafael dalam pikirannya.
Putri dan Morgan akhirnya semakin
dekat. Mereka sering pergi jalan-jalan bersama, terutama mengunjungi toko buku.
Dan hal ini membuat Morgan jarang berkumpul lagi dengan anak-anak SMASH. Rafael
pun mencium sesuatu yang tidak beres dengan Morgan.
Rafael: Lo pada ngerasa aneh ngga
sih bekalangan ini sama Morgan?! Coba lo bayangin, tiap latihan ngga pernah
dateng. Diajak jalan juga ngga bisa. Sebenarnya ada apa sih sama si Morgan?
Apalagi saat Rafael menelfon Morgan,
ia mendengar suara Putri. Dari sini Rafael mulai curiga dan akhirnya ia
pun mencari Morgan ke toko buku langganan Morgan. Saat mencari keberadaan
Morgan di sana, Morgan yang kebetulan memang sedang bersama Putri selalu
bersimpangan dengan Rafael sehingga mereka tak bertemu. Namun pada akhirnya
Morgan dan Putri ketahuan juga oleh Rafael.
Episode #3 The Liar (Pembohong)
Rafael kesal pada Putri yang sudah
menyita waktu Morgan sehingga Morgan seolah melupakan SMASH. Rafael lalu tak
sengaja menyakiti Putri di hadapan Morgan. Morgan tak terima dengan perlakuan
kasar Rafael sehingga mau tak mau ia menonjok Rafael. Morgan dan Rafael pun
bertengkar di depan umum. Beberapa Wartawan yang kebetulan melihat kejadian ini
menjadikan pertengkaran Rafael dan Morgan sebagai gossip hangat. Perkelahian
itu memicu emosi Rafael hingga ia meminta Dani (Ervan Naro), manager
SMASH untuk mengeluarkan Morgan dari SMASH. Namun Bisma mencoba bicara dengan
Rafael agar dia tidak mengambil keputusan secepat itu.
Berita perkelahian antara Rafael dan
Morgan sampai ke telinga orang tua keduanya. Revalina Rusdiantoro (Aline
Adita), Mama Rafael memperingatkan Rafael agar segera menetralisir
masalahnya dengan Morgan agar tidak mencoreng nama Rusdiantoro. Sedangkan di
pihak orang tua Morgan, Siska (Femmy Permatasari), ibu Tiri Morgan
selalu mencari-cari kesalahan Morgan di setiap tindakannya. Danar (Ferry
Salim), ayah Morgan, malah terkesan tak peduli dan hanya mengikuti
kata-kata istrinya. Morgan yang tak terlalu suka dengan ibu tirinya pun
mengambil sikap untuk tidak menghiraukan peringatan mereka yang tak ingin
Morgan bikin malu keluarga.
Putri sendiri dikejar-kejar wartawan
terkait masalah pertengkaran Morgan dan Rafael. Untuk mengalihkan pemberitaan
tersebut, Morgan akhirnya bilang ke wartawan kalau Putri adalah pacarnya
sehingga kini para wartawan punya pembahasan baru soal hubungan Morgan dengan
Putri. Putri malah makin diburu wartawan.
Putri: Kenapa jadi kayak gini sih?
Sama aja gue keluar dari kandang singa, trus gue masuk lagi ke kandang buaya.
Hal ini malah membuat Rafael makin
emosi dan lebih cepat marah. Ia bahkan membentak Zee saat Zee bicara soal
hubungan Morgan dan Putri. Zee yang tersinggung membalas kekesalannya pada
Putri. Dengan sengaja Zee membuang buku The Old Man and The Sea yang
sedang dipegang oleh Putri ke dalam kolam. Saat Putri hendak mengambil buku
tersebut, Zee langsung mendorong Putri hingga Putri tercebur ke dalam kolam
tersebut.
Putri akhirnya memutuskan membuang
buku The Old Man and The Sea yang sudah basah kuyub. Saat membuangnya,
Putri mengucapkan selamat tinggal pada Rafael. Dan hal ini didengar langsung
oleh Rafael yang kebetulan lewat.
Entah kenapa kalimat Putri tadi
membuat Rafael mulai memikirkan Putri kembali. Saat Rafael berenang, ia tak
henti-hentinya memikirkan Putri. Bahkan ia merasa bersalah terhadap Putri.
Rafael: Apa mungkin selama ini gue
terlalu jahat sama dia?! Haduh… kenapa gue mesti mikir dia sih?! Ngga bener
nih!
Siska yang tau pemberitaan Morgan
yang pacaran dengan perempuan biasa seperti Putri, mengadukan hal tersebut pada
Danar. Namun Morgan malah bersikap membangkang seolah tak mau dengar peringatan
mereka. Bahkan dia bersikap tidak sopan dengan bicara dengan ibu tirinya dengan
bahasa ‘lo/gue’. Danar pun marah pada Morgan dan menyuruh Morgan agar
membiasakan diri menganggap Siska sebagai ibunya sendiri. Tapi Morgan tak
mengacuhkan kata-kata ayahnya.
Morgan yang kesal dengan peringatan
ayahnya yang tak memperbolehkan dia pacaran dengan perempuan biasa, malah
memutuskan untuk menjalin hubungan serius dengan Putri. Namun saat ia
menyatakan hal tersebut, Putri malah pingsan karena saat itu ia sedang sakit.
Morgan lalu membawa Putri ke UKS.
Rafael yang mendengar Putri masuk
UKS tiba-tiba merasa cemas dengan keadaan Putri. Diam-diam ia menjenguk Putri
saat tidak ada siapapun di sana. Namun Morgan memergokinya. Putri pun terbangun
dan ia terkejut melihat Rafael ada di sana. Rafael gengsi mengakui kalau dia
datang untuk menjenguk Putri. Dia pun menyangkalnya sambil bicara seolah Putri
bukan orang yang penting untuk dikhawatirkan. Putri tersinggung dan menuduh
Rafael cemburu padanya yang mulai dekat dengan Morgan. Putri pun bilang kalau
dia lebih memiih Morgan karena baginya Morgan lebih tulus dan jujur. Mendengar
hal ini Rafael panas. Ia pun membongkar kebusukan Morgan di depan Putri.
Rafael: Asal lo tau Put, gara-gara
dia taruhan ini tuh ada. Morgan nantangin gue untuk naklukin lo. Dan dia
mempertaruhkan mobilnya buat taruhan ini.
Episode #4 Secret Admirer (Pengagum Rahasia)
Putri kecewa dengan Morgan yang
ternyata ikut terlibat dalam taruhan yang dibuat anak-anak SMASH untuk
menantang Rafael menaklukkan Putri (episode #1). Apalagi saat itu Zee membawa
saksi yaitu siswa yang pernah menerima mobil Morgan karena Morgan kalah taruhan.
Putri lalu memutuskan untuk tidak mau lagi bicara dengan Morgan maupun Rafael.
Rafael merasa menang. Ia pun
memperingati Morgan agar dia tidak macam-macam lagi terhadap Rafael. Namun
Morgan bilang pada Rafael kalau dia bukan sedih karena Rafael menghancurkan
reputasinya di depan Putri, melainkan ia sedih karena telah kehilangan kepercayaan
dari Putri, teman baiknya. Morgan juga bilang pada Rafael kalau sebenarnya dia
dan Putri tidak pernah jadian. Mendengar hal ini Rafael pun terkejut.
Di rumahnya, Danar dan Siska bilang
ke Morgan kalau mereka mau pergi ke Hongkong selama seminggu. Morgan tampak tak
peduli. Ia yang masih sedih akhirnya mengadu pada ibu kandungnya, Jenny
Rusdiantoro (Feby Febiola) yang ternyata mengalami gangguan jiwa dan
terkurung di sebuah kamar. Jenny yang tak bisa menanggapi kesedihan Morgan
hanya bisa bernyanyi untuk menghibur Morgan.
Sementara itu Rafael yang sedang
berkumpul dengan anak-anak SMASH marah-marah karena anak-anak SMASH
mengganggunya yang sedang memikirkan sesuatu. Anak-anak SMASH lalu menduga
kalau Rafael sedang memikirkan Putri. Mereka pun menyarankan Rafael untuk
segera menyatakan cintanya pada Putri.
Bisma: Mending lo tembak si Putri.
Dari pada lo tahan-tahan, cinta lo jadi cenat cenut.
Namun Rafael masih saja menyangkal
tentang perasaannya tersebut.
Putri tidak masuk sekolah karena
masih sakit. Setiap hari ia mendapat bouquet bunga dengan surat bertuliskan
‘Maaf!’ dari seseorang yang tak diketahui identitasnya. Bahkan saat Putri sudah
sembuh, orang ini masih terus mengiriminya bunga. Ibu Putri (Meisya Siregar)
menduga kalau Putri mempunyai pengagum rahasia. Putri mencurigai Morgan
yang mengiriminya bunga. Namun saat bertemu dengan Morgan, alih-alih menyapa
Putri, Morgan hanya terdiam dan pura-pura tak melihat Putri. Putri pun kecewa.
Anak-anak SMASH akhirnya minta maaf
pada Putri soal taruhan yang mereka buat saat awal-awal masuk sekolah. Awalnya
Putri ragu. Namun akhirnya ia pun memaafkan mereka. Sementara itu Morgan yang
sudah jarang muncul bersama anak-anak SMASH mulai dipertanyakan keberadaannya
oleh pers. Hal ini membuat Dani kualahan dan akhirnya memutuskan untuk mencari
tau apa yang terjadi dengan Morgan.
Ternyata Morgan di rumah saja. Danar
dan Siska yang baru pulang dari Hongkong, mengira Morgan membuat sensasi lagi
di grup bandnya. Danar menganjurkan agar SMASH dibubarkan saja. Namun Morgan
malah bicara lancang pada ayahnya:
Morgan: Kalau papa ngga tau apa-apa
mendingan papa ngga usah ikut campur.
Mendengar ini Danar emosi dan hendak
memukul Morgan. Danar dan Morgan bertengkar. Jenny yang mendengar pertengkaran
tersebut langsung ketakutan sendiri dan mencoba keluar dari kamarnya. Namun ia
malah terjatuh dari kursi roda sehingga membuat kepala Jenny terbentur dan
pingsan. Morgan yang mendengar ibunya terjatuh, segera menghampiri kamar Jenny
dan menolongnya.
Ibu Putri menyarankan Putri untuk
menemui Morgan dan memaafkannya. Putri pun mengikuti saran ibunya. Namun saat
Putri mencari Morgan, ternyata Morgan tidak masuk sekolah. Rangga menjelaskan
pada Putri kalau Morgan sedang mengurus ibunya yang kebetulan sedang sakit.
Dari sini Putri tau kalau Ibu Morgan ternyata punya kelaianan jiwa.
Rangga lalu mengantar Putri ke rumah
Morgan. Melihat kedatangan Putri ke rumahnya, Morgan akhirnya bisa minta maaf
secara langsung. Ia pun menjelaskan maksud dan tujuannya selama ini mendekati
Putri yang dianggapnya mirip dengan Ibunya dulu; periang, mandiri dan pantang
menyerah. Putri bilang ia sudah memaafkan Morgan. Ia juga berterima kasih atas
kiriman bunganya selama ini. Namun Morgan menyangkal kalau dia pernah mengirimi
Putri bunga. Putri jadi bingung. Lalu siapa yang mengirimi Putri bunga kalau
bukan Morgan?!
Malam-malam, Putri mendengar ada
seseorang yang menyelinap ke rumahnya. Putri dan Ibunya pun mulai waspada.
Mereka berdua lalu memergoki si penyelinap itu dan memukulinya sampai pingsan.
Namun Putri langsung tersadar saat melihat wajah si penyelinap yang membawa
bunga tersebut. Ternyata dia adalah Rafael.
Pagi harinya, Rafael terbangun di
kamar Putri. Ibu Putri lalu mengajak Rafael sarapan sebelum berangkat sekolah.
Putri dan Rafael lalu berangkat sekolah bersama-sama. Di mobil, Putri marah
pada Rafael yang mencoba menyelinap di rumahnya semalam. Ia juga menganggap
Rafael tidak gentle karena mencoba minta maaf dengan mengiriminya bunga tanpa
nama. Rafael tak terima dibilang tidak gentle. Mereka pun bertengkar di mobil
karena Rafael memaksa Putri untuk memaafkannya. Pertengkaran tersebut berlanjut
sampai mereka di sekolah. Putri masih enggan memaafkan Rafael. Rafael yang
sudah tak tahan akhirnya berseru pada Putri di depan banyak orang.
Rafael: Putri, gue suka sama lo!
Semua orang terkejut. Terutama
Putri.
Episode #5 Revenge (Pembalasan)
Mendengar pernyataan cinta Rafael,
Putri jadi bimbang. Ia trauma karena Rafael pernah mempermainkannya dulu. Untuk
itu Putri akhirnya menolak Rafael di depan umum sebagai pembalasannya. Rafael
sangat kecewa dan malu. Anak-anak SMASH menguatkan hati Rafael. Bahkan Zee
mencoba membujuk Rafael dengan mengatakan kalau Putri memang tidak pantas
untuknya. Namun kali ini Rafael diam saja dan tak bisa berkata apa-apa.
Sementara itu, Putri merasa bersalah
karena sudah berbohong pada dirinya sendiri. Ia merasa sedih dan menyesal
karena telah menolak Rafael. Namun saat Guntur menanyai keadaan Putri, ia malah bersikap biasa-biasa saja. Bahkan dia mengaku kalau merasa puas telah
mempermalukan Rafael di depan umum. Tapi kenyataannya perasaan Putri tidak
begitu baik. Ia bahkan terus-terusan memikirkan Rafael. Entah di rumah maupun
di sekolah. Bahkan saat pelajaran berlangsung, Putri sampai tidak konsentrasi
dalam pelajaran hanya karena larut dalam kesedihan dan penyesalannya. Guntur
yang memperhatikan ini pun merasa cemas.
Saat Putri
bertemu Rafael, Putri pun menghindar. Rafael tampak sedih. Anak-anak
SMASH mencoba menghibur Rafael dengan bilang kalau Rafael tak perlu sedih karena
dia bisa menemukan cewek lain yang Rafael mau. Namun Rangga berpendapat lain.
Dia berpendapat kalau Rafael harus mengejar Putri karena hanya Putri yang bisa
membuat Rafael jatuh cinta seperti saat itu.
Zee yang tak
menyukai Putri seolah mencari-cari kesalahan Putri. Dia menganggap Putri sok
kecantikan karena sudah menolak Rafael. Putri tak terima dan mereka pun beradu
mulut hingga Zee emosi dan mendorong Putri sampai jatuh. Untung saja Morgan
datang untuk menolong Putri. Morgan menira kalau Putri masih marah pada SMASH
sehingga ia berniat meninggalkan Putri sendiri. Namun Putri tak keberatan jika
Morgan bicara padanya. Dia tidak marah terhadap SMASH. Bahkan dia merasa
kasihan terhadap Rafael yang ditolaknya di depan umum. Morgan lalu bertanya apa
Putri menyesal menolak Rafael. Putri langsung mengelak. Morgan bertanya untuk
yang kedua kalinya, dan Putri tetap menyangkal dengan salah tingkah. Di sini
Morgan mulai curiga bahwa sebenarnya Putri memang menyesal telah menolak Rafael.
Sementara itu,
Rangga mendapat telfon dari sahabatnya Gladis (Eriska Reinisa) yang
selama ini sekolah di London. Gladis memberi tahu Rangga kalau sebentar lagi
dia akan menyelesaikan program pertukaran pelajarnya dan kembali ke Jakarta.
Mendengar hal ini Rangga begitu semangat dan berencana menjemput Gladis jika
Gladis sudah sampai di Jakarta.
Guntur akhirnya memutuskan untuk mengadukan kesedihan Putri pada Rafael. Menurut pendapat Guntur, Putri menyesal telah menolak
Rafael. Mendengar ini Rafael merasa agak terhibur namun
ia masih pesimis Putri mau menerima cintanya. Guntur lalu menawari bantuan
dengan syarat tertentu. Ternyata Guntur minta agar bisa ikut sesi pemotretan
bersama SMASH. Rafael menuruti syarat Guntur walau dari pihak SMASH yang
lainnya agak kesal karena Guntur cuma bisa mengganggu sesi pemotretan mereka.
Saat Guntur
hendak membujuk Putri, Morgan menelfon Putri dan mengajak Putri untuk pulang
sekolah bersama. Hal ini membuat rencana Guntur mempertemukan Rafael dengan
Putri gagal. Rafael yang sudah menunggu Guntur terlalu lama akhirnya malah
marah-marah pada Guntur. Guntur pun mengadu kalau rencananya gagal karena
Morgan mengajak Putri pulang bareng. Mendengar hal ini, Rafael kembali kecewa.
Ia merasa tak punya harapan lagi karena
mengira Putri lebih menyukai Morgan dari pada dia.
Saat manggung
bersama anak-anak SMASH, konsentrasi Rafael terganggu karena memikirkan Putri.
Melihat ini Morgan menjadi penasaran. Ia pun menemui Rafael dan bicara
padanya. Morgan lalu memergoki Rafael yang sedang membaca buku The Old Man
and The Sea, buku Putri yang pernah dibuangnya dan dipungutnya kembali. Di
sini Rafael bilang ke Morgan kalau dia sudah memutuskan untuk melupakan Putri
dan mempersilakan Morgan mendekati Putri. Morgan hanya menjawab: “Oya? Wow!”
Hari berikutnya
Morgan mengajak Putri untuk berkencan dan memberi Putri gaun yang indah agar
dipakainya saat berkencan. Namun saat Putri datang ke tempat yang dijanjikan
Morgan, ternyata yang ditemuinya adalah Rafael. Rafael juga bingung karena
ternyata Morgan juga menyuruhnya ke restauran itu. Rafael lalu menelfon Morgan.
Morgan mengaku kalau dia tidak menahu kenapa Putri ada di sana. Rafael makin
bingung. Akhirnya Morgan mengaku bahwa ternyata pertemuan Putri dan Rafael di
restauran itu adalah rencananya. Morgan meminta Rafael untuk menanyakan
perasaan Putri kembali karena Morgan yakin bahwa sebenarnya Putri juga menyukai
Rafael. Rafael terkejut. Saat Putri hendak pulang, tak sengaja Putri melihat
buku The Old Man and The Sea yang pernah dibuangnya. Rafael akhirnya
mengaku kalau buku itu ia pungut kembali. Sama seperti perasaannya yang
dulu telah membuang Putri layaknya sampah. Dan kini ia memungutInya
kembali karena merasa kehilangan sesuatu yang berharga pada
dirinya. Sekali lagi Rafal menyatakan cintanya pada Putri dan berniat
menjadi pacar Putri dalam arti yang sesungguhnya. Putri yang terharu akhirnya
tersentuh juga dan ia pun menerima Rafael.
Bersamaan
dengan itu, Rangga meminta anak-anak SMASH berkumpul. Rafael yang baru jadian
dengan Putri mengajak Putri menemui anak-anak SMASH sekalian mengumumkan hari
jadi mereka. Saat sampai di tempat tujuan, Putri yang HPnya ketinggalan di
mobil meminta Rafael pergi duluan sementara dia mengambil HP. Saat Rafael
menemui anak-anak SMASH, ia begitu terkejut melihat keberadaan Gladis diantara
mereka. Gladis yang senang bertemu Rafael kembali langsung memeluknya dan
berkata:
Gladis:
Pacarku, aku kangen banget sama kamu!
Episode #6 The Ex (Sang Mantan)
Kedatangan
Gladis kembali ke Jakarta membuat Rafael dan anak-anak SMASH terkejut. Lebih-lebih
mengetahui kalau Gladis masih menganggap Rafael sebagai pacarnya. Padahal
Rafael sudah lama melupakan hubungannya dengan Gladis sejak mereka lost contact
selama hampir 2 tahun. Putri yang dalam perjalanan menuju tempat Rafael
berada tiba-tib a dicegat oleh Morgan. Morgan malah mengajaknya ngobrol untuk mencegah Putri masuk ke dalam cafe tempat Rafael berada.
Morgan lalu mengirim pesan pada Rafael agar berbohong kalau Mamanya menyuruhnya
pulang. Gladis kecewa karena malam itu ia hanya bertemu Rafael sebentar. Rafael akhirnya mengantar Putri pulang.
Keesokan harinya, Putri membuat
gelang pasangan yang akan diberikannya kepada Rafael. Melihat gelang itu, Ibu
Putri lalu penasaran mau diberi ke siapa gelang itu. Putri lalu memberi tahu
ibunya kalau gelang itu akan diberikan pada Rafael karena mereka sudah jadian.
Ibu Putri terkejut senang mendengarnya. Hal ini juga di dengar oleh Ayah Putri.
Ayah putri pun penasaran dengan yang namanya Rafael karena dia belum pernah ketemu. Begitu Putri cerita soal Rafael, Ayah Putri
kaget mengingat Rafael dulu pernah melempar kepalanya dengan kaleng bekas
minuman (episode #1). Ayah Putri kontan menentang hubungan Putri dan Rafael.
Bahkan ia berencana
memberi pelajaran jika bertemu dengan Rafael. Putri panik. Apalagi pagi itu
Rafael hendak menjemput Putri ke rumahnya. Ibu Putri lalu membantu Putri agar
bisa berangkat sekolah tanpa ayahnya dengan menyembunyikan kunci motor ayahnya.
Karena merasa kelamaan mencari kunci, akhirnya Putri pergi duluan dan mencegat
Rafael di jalan.
Sampai sekolah,
Rafael panik karena melihat Gladis yang kembali ke SMU Harapan. Ia menurunkan
Putri cepat-cepat sebelum ketauan oleh Gladis. Putri pun turun tanpa menaruh
curiga apa pun. Saat istirahat, Gladis menghampiri Rafael untuk mengajaknya makan
siang bersama. Namun Rafael enggan dan malah meminta Rangga menemani Gladis.
Rangga mau-mau saja, tapi kali ini Gladis yang enggan dan memutuskan untuk
pergi saja.
Tak sengaja
Putri yang bersimpangan dengan Gladis menemukan sebuah kalung yang diyakini
milik Gladis. Gladis bersyukur kalungnya yang jatuh ditemukan oleh Putri karena
kalau hilang bisa gawat.
Gladis: Kalung
ini tuh dari pacar gue. Kalau ilang kan sayang banget!
Putri: Iya
dong, kalau dari pacar itu harus dijaga baik-baik. Kan sayang kalau sampai
ilang.
Gladis:
Pastinya!
Gladis
berterima kasih pada Putri lalu pergi. Putri merasa tak pernah melihat Gladis
dan menyangka kalau Gladis adalah anak baru di sekolahnya.
Putri mengajak
Rafael untuk makan siang bersama di taman dengan bekal yang dibawa Putri. Namun
saat Rafael hendak menyuapi Putri, ia melihat Gladis bersama Zee. Spontan
Rafael lalu mengajak Putri untuk makan siang di dalam gedung sekolah. Sekilas
Gladis melihat Rafael bersama seorang cewek. Tapi Zee tak yakin karena Rafael
tak mungkin bersama cewek lain. Rafael lalu mengajak Putri makan di bawah
tangga dimana disitu tak seorang pun bisa melihat mereka. Putri lalu memberi
Rafael gelang pasangan yang dibuatnya. Rafael senang dengan gelang itu dan
mereka pun memakainya. Sementara itu, Gladis terus mencari Rafael. Ia heran dan
mulai curiga dengan sikap Rafael yang terkesan menghindar darinya. Anak-anak
SMASH yang ditanyai hal ini berusaha melindungi Rafael. Gladis pun tak menyerah
mencari Rafael. Hingga pada saat Rafael berpisah dengan Putri, tepat pada saat
itu Gladis menemukan Rafael. Rafael kepergok habis makan, melihat sebutir nasi
tersisa di mulut Rafael. Gladis kecewa karena sebelumnya Gladis sudah mengajak
Rafael duluan. Rafael pun bingung menjawabnya. Untungnya ia terselamatkan oleh
bunyi Bell sekolah.
Gladis merasa
bete mendengar cerita Zee yang membual soal Rafael. Saat melihat Putri, Gladis
punya ide untuk menghampirinya. Gladis lalu minta tolong pada Putri untuk
mau pulang bersamanya agar ia bisa menghindar dari Zee. Gladis lalu mengajak
Putri untuk makan siang bersama sebagai tanda perkenalan mereka. Putri pun mau.
Saat makan
siang, Rafael menelfon Putri. Rafael kesal karena Putri pulang sekolah tidak
izin ke Rafael. Ia pun berniat menjemput Putri ke tempat dimana Putri dan
Gladis makan siang. Saat sampai di sana, Rafael mendapat telfon dari Gladis
yang meminta Rafael untuk datang ke tempat makan siangnya. Ternyata tempat itu
sama dengan tempat di mana Putri berada. Rafael pun mulai waspada dan mencoba
mengintip sebelum masuk. Rafael kaget melihat kalau ternyata Putri dan Gladis
ada di satu meja yang sama. Demi menghindari keduanya, Rafael membatalkan
janjinya untuk menjemput Putri.
Rafael yang
panik lalu cerita pada anak-anak SMASH. Anak-anak SMASH menyarankan agar Rafael
cepat-cepat menentukan siapa yang harus dipilihnya. Bahkan Morgan meminta
Rafael untuk bisa tegas pada dirinya sendiri. Akhirnya Rafael memutuskan untuk
bicara pada Gladis. Awalnya Rafael menanyai alasan Gladis tak menghubunginya
selama hampir 2 tahun. Gladis beralasan karena ia sibuk dengan sekolahnya.
Rafael tak terima dengan alasan itu. Baginya komunikasi bukan menjadi halangan.
Namun Rafael malah bersyukur karena dengan begitu dengan mudah ia bisa
melupakan Gladis. Sudah lama ia menganggap hubungannya dengan Gladis berakhir
dan berharap Gladis mau menerimanya.
Di lain tempat,
Putri yang baru datang ke sekolah melihat gelangnya terlepas dari tangannya.
Putri memungutnya dan memasangnya kembali sambil berjalan menuju sekolah.
Sementara itu Gladis terkejut dengan keputusan Rafael. Ia curiga adanya
perempuan lain dalam hidup Rafael. Rafael tak menjawabnya dan tetap pada
keputusannya. Gladis akhirnya meminta Rafael menciumnya untuk yang terakhir
kalinya. Rafael tak mau. Tiba-tiba Gladis menarik tangan Rafael dan mencium
Rafael. Tepat pada saat itu Putri kebetulan lewat dan melihat Rafael dan Gladis
berciuman.
Episode #7 The Planning (Rencana)
Putri shock melihat Rafael berciuman
dengan Gladis. Ia langsung membuang gelang pasangannya yang baru saja dipungutnya
karena terjatuh dari tangannya. Melihat Putri, Rafael langsung meninggalkan
Gladis dan mengejar Putri. Rafael sempat mengambil gelang yang dibuang oleh
Putri. Rafael akhirnya berhasil menyusul Putri. Putri begitu marah hingga
menampar Rafael. Ia tak menyangka bahwa ternyata pacar Gladis yang dimaksud
selama ini adalah Rafael. Putri kesal karena merasa dipermainkan Rafael
berkali-kali. Ia pun meminta Rafael untuk tidak mendekatinya lagi.
Gladis juga merasa sakit hati karena
diputus Rafael. Rangga lalu menceritakan tentang hubungan Putri dan Rafael.
Rangga meminta Gladis untuk melupakan Rafael saja karena Rafael tidak mungkin
berpaling dari Putri. Rangga juga bilang kalau dia masih ada untuk Gladis. Gladis
tampaknya masih belum menerima kenyataan bahwa Rafael sudah berpindah hati pada
Putri.
Morgan yang
mengetahui Putri merasakan sakit hati akhirnya datang ke Rafael dan
memperingati Rafael kalau sampai Rafael menyakiti Putri lagi, dia akan
mengambil kesempatan itu untuk merebut hati Putri darinya. Rafael marah pada Morgan. Kalau memang Morgan ingin merebut
Putri darinya, kenapa Morgan mau membantunya untuk jadian dengan Putri?! Morgan
akhirnya mengaku kalau dia menyukai Putri namun Putri lebih menyukai Rafael.
Morgan hanya ingin melihat Putri bahagia dengan orang yang disukainya. Jadi
kalau sampai Rafael menyakiti Putri lagi, Morgan akan merebut Putri. Anak-anak
SMASH kaget mendengarnya. Rafael pun menganggap
kata-kata Morgan sebagai ancaman.
Rafael lalu datang ke rumah Putri untuk minta
maaf. Tapi Putri tak mau menemuinya. Apalagi saat Ayah Putri tau kalau Rafael
sudah menyakiti hati Putri. Ayah Putri pun langsung mengusir Rafael. Rafael
hendak menyerah begitu saja, tapi mengingat ancaman Morgan yang hendak merebut Putri darinya, Rafael memutuskan untuk menunggu Putri keluar walau hujan turun dengan derasnya. Melihat Rafael yang kehujanan di luar, Ibu Putri membujuk
Putri untuk menemui Rafael. Ayah Putri pun akhirnya luluh juga dan meminta
Putri menemui Rafael. Akhirnya Putri pun mau menemui Rafael. Namun Putri tetap tak mau
semudah itu memaafkan Rafael. Rafael akhrinya pulang dengan perasaan kecewa.
Saat pulang ke rumah, Rafael kaget
melihat mamanya Revalina sudah ada di rumah. Ia lebih terkejut lagi ketika
melihat Gladis juga ada di sana. Revalina dan Gladis tampak begitu dekat.
Bahkan Revalina masih menganggap Gladis dan Rafael adalah pasangan kekasih.
Revalina bilang pada Rafael kalau dia akan merayakan ulang tahunnya di Jakarta.
Setelah Revalina pergi, Gladis minta maaf pada Rafael karena belum bisa bicara
pada Revalina soal hubungan mereka yang sudah berakhir. Ia berjanji akan bicara
pada Revalina suatu saat nanti. Gladis juga minta maaf karena telah menciumnya.
Ia lalu berjanji pada Rafael kalau dia akan bicara pada Putri agar hubungan
Rafael dan Putri membaik.
Gladis akhirnya menemui Putri dan minta maaf karena
ketidaktahuannya soal hubungan Putri dengan Rafael. Putri sendiri merasa tak
enak karena dia sendiri juga tak tau menahu kalau sebenarnya Gladis dan Rafael
pernah berpacaran. Tapi Gladis yang paling merasa bersalah karena hadir di saat
Putrid an Rafael sedang bersama. Gladis lalu meminta Putri untuk bicara pada
Rafael agar hubungan mereka kembali membaik. Awalnya Putri enggan, namun saat
mendengar Rafael sedang demam, akhirnya Putri mau ikut dengan Gladis.
Rafael yang sedang sakit, dijenguk
oleh anak-anak SMASH beserta managernya. Tiba-tiba Gladis dan Putri datang.
Gladis memaksa Putri untuk bicara kalau sebenarnya Putri masih sayang sama
Rafael. Putri pun terlihat malu-malu. Anak-anak SMASH pun mendukung mereka
untuk baikan lagi. Putri dan Rafael kembali bersama. Namun Morgan tampak
tak suka dengan keadaan disitu. Ia agak curiga dengan gelagat Gladis yang
sangat baik dengan Putri.
Anak-anak SMASH berkumpul dan
membicarakan soal pesta ulang tahun Revalina. Mereka berharap Putri bisa hadir
saat ulang tahun Revalina agar Rafael bisa memperkenalkannya pada mamanya.
Namun Morgan berpendapat lain. Dia merasa kalau Putri ngga akan nyaman ada di
pesta itu.
Tiba-tiba Gladis yang ada di sana menawarkan bantuannya untuk mendandani Putri
agar bisa datang ke pesta ultah Revalina. Rafael pun sangat berterima kasih
padanya.
Gladis akhirnya menemui Putrid an
mengajaknya ikut ke pesta ulang tahun mamanya Rafael. Namun Putri ragu karena
dia merasa tidak pantas datang ke pesta itu. Gladis memaksa Putrid an
meyakinkan kalau dia akan baik-baik saja jika berada di pesta itu.
Saat datang ke pesta, tiba-tiba
Gladis meninggalkan Putri begitu lama di teras. Putri yang datang tanpa
undangan hampir diusir dari pesta tersebut. Untung ada Morgan yang datang dan
membawa Putri untuk masuk ke dalam pesta. Gladis akhirnya minta maaf pada Putri
karena telah meninggalkannya begitu lama. Mendengar hal ini, Morgan akhirnya
minta bicara empat mata dengan Gladis. Morgan bertanya soal apa rencana Gladis.
Gladis pun bingung menjawabnya. Morgan bilang dia tau kalau Gladis merencakan
sesuatu dibalik kebaikannya terhadap Putri. Gladis tetap mengelak sampai
akhirnya Morgan terus mendesaknya. Gladis akhirnya mengakui kalau dia tak
pernah rela Rafael jadian sama Putri. Bagi Gladis Putri bukan tandingannya dan
dia tidak sebanding dengannya.
Gladis: Gue bersumpah! Gue bakal ngerebut Rafael lagi dari
Putri. Gimana pun caranya!
Mendengar hal ini Morgan terkejut.
Apalagi kata-kata Gladis langsung terbukti ketika Revalina mengumumkan kalau
malam itu juga, Revalina hendak meresmikan pertunangan Rafael dengan
Gladis.
Episode #8 The Old Man (Lelaki
Tua)
Putri bahkan anak-anak SMASH
terkejut dengan keputusan Revalina yang mengumumkan pertunangan Rafael dan
Gladis. Seketika itu juga Putri langsung pergi dari pesta ulang tahun itu.
Rafal langsung mengejarnya. Rafael pun mencoba menjelaskan kalau dia tak tau
apa-apa soal pertunangan itu. Tetapi Putri menolak penjelasan Rafael dan
meninggalkannya. Saat Rafael hendak mengejar Putri, Gladis memanggilnya dan
meyakinkan Rafael untuk memberi Putri waktu untuk menenangkan diri. Saat Rafael
pergi, Rangga menghampiri Gladis dan menanyakan soal keterlibatan Gladis dalam
rencana pertunangan tersebut. Namun Gladis tak mengakuinya di depan Rangga.
Sementara itu
Rafael meminta mamanya untuk membatalkan pertunangannya dengan Gladis. Tapi
Revalina tetap pada keputusannya. Bagi Revalina, Rafael sudah harus
mempersiapkan diri untuk menjadi seorang pemimpin, baik di keluarga maupun di
perusahaan Toro Grup. Revalina begitu yakin kalau Rafael kelak akan
memimpin perusahaan itu. Mendengar alasan ini, Rafael pun tak berani kerkilah lagi.
Putri yang di
rumah tampak sedih membuat Ayah dan Ibunya khawatir. Ayah Putri menduga kalau
Putri sedih karena Rafael. Ayah Putri pun ingin memberi perhitungan dengan
Rafael. Namun Ibu Putri melarang Ayah Putri untuk melakukan hal itu. Putri pun
tak berani menceritakan hal yang sebenarnya sehingga ia tak bicara apa-apa soal
apa yang membuatnya sedih.
Berita
pertunangan Rafael dan Gladis menghebohkan seluruh SMU Harapan. Guntur dan Zee
yang mendengarnya terkejut. Zee langsung meminta konfirmasi berita itu pada
Gladis langsung. Zee kecewa terhadap Gladis yang tidak memberi tahu dan tidak
mengundangnya. Tapi Gladis bilang kalau pertunangan itu bukan dia yang
mengadakan, tetapi mama Rafael sendiri. Zee agak kesal pada Gladis, tapi 2
temannya malah memberi selamat pada Gladis.
Gladis lalu
menemui Putri dan pura-pura minta maaf padanya soal ketidak tahuannya tentang
Rencana pertunangan itu. Putri tampak tak mempermasalahkan hal itu, namun saat
ia sendiri, Putri malah menangis sedih. Morgan yang melihat Putri menangis
memberinya sapu tangan. Morgan heran melihat Putri. Setau Morgan dulu dia
begitu kuat dan tangguh. Tapi kali ini ia begitu lemah karena cinta. Putri
sendiri bingung kenapa dia bisa jadi cengeng karena cinta. Putri bahkan
membayangkan kalau saja Morgan yang menjadi pacarnya mungkin dia ngga akan
merasa sakit seperti saat itu. Putri lalu menangis di pelukan Morgan. Morgan
hendak membalas pelukan Putri, tapi ia mencoba menahan keinginan itu.
Rafael lalu
mencoba bicara lagi pada Putri. Ia memohon untuk diberi kesempatan agar ia bisa
meyakinkan mamanya untuk membatalkan pertunangan itu. Gladis yang mendengar hal
ini langsung panik. Ia pun mengadu kepada Revalina. Di depan Revalina, Gladis
memutarbalikan fakta soal hubungan Rafael dan Putri. Ia pun memfitnah Putri
yang telah merebut Rafael darinya. Kontan Revalina marah dan berniat menemui
Putri. Putri yang sedang diantar ayahnya pun dicegat oleh Revalina. Di sini
Revalina meminta Putri untuk menjauhi Rafael kalau tidak, ia akan menghancurkan
keluarganya. Ayah Putri pun tak terima dengan ancaman itu. Begitu juga dengan
Putri. Dengan berani Putri bilang kalau Revalina boleh saja memintanya menjauhi
Rafael, tapi tidak perlu mengancam keluarganya.
Putri cerita
semua tentang ancaman Revalina pada Guntur dan memutuskan untuk menjauhi
Rafael. Begitu melihat anak-anak SMASH datang, Putri langsung saja menghindar
karena ada Rafael. Guntur yang hendak menghindar juga, tak berhasil lolos dari
SMASH. Anak-anak SMASH pun memaksa Guntur memberi tau apa yang terjadi pada Putri.
Guntur terpaksa bilang soal Mama Rafael yang menemui Putri. Rafael langsung
kesal dan berniat menemui mamanya.
Melihat keadaan
Putri yang akhir-akhir ini tampak sedih, Ayah Putri lalu mengajak Putri
memancing untuk refreshing. Di tempat pemancingan, mereka memancing bersama
seorang kakek-kakek (Hengky Solaiman) yang tertidur saat sedang
memancing. Putri dan Ayahnya sempat bergurau mengomentari kakek itu. Namun
tiba-tiba kakek itu terbangun karena kaget melihat umpannya dimakan ikan. Kakek
itu berusaha menarik kailnya, namun ia malah terjebur ke kolam. Putri dan ayahnya
kaget. Putri pun berusaha menolong kakek itu. Saat kakek itu disadarkan ditepi
kolam, kakek itu sempat terbangun dan meanggil Putri dengan sebutan “Princess”
sebelum akhirnya pingsan lagi.
Kakek itu lalu
beristirahat di tempat tinggal Hasan (Julian Kunto), seorang lelaki yang
mengaku sebagai anak kakek tersebut. Putri berjanji akan datang lagi untuk
menjenguk si kakek sekaligus mengembalikan pakaian kering Hasan yang dipinjam
Putri. Hasan pun dengan senang hati mempersilakannya karena menurut Hasan,
ayahnya pasti sangat senang bisa bertemu penolongnya. Sementara itu, Rafael
marah pada mamanya yang sudah menemui Putri dan mengancamnya. Rafael bahkan
mengancam kalau sampai mamanya menghalangi hubungannya dengan Putri, ia tak
akan segan berbuat yang lebih nekat. Mendengar hal ini Revalina tampak begitu
marah.
Gladis senang
saat mendapat telfon dari Rafael. Namun ternyata Rafael menanyai soal apa yang
dikatakannya sampai-sampai Mama Rafael mendatangi Putri dan mengancamnya.
Gladis berkilah kalau dia tidak bilang apa-apa. Namuan Rangga menangkap glagat
Gladis yang sedang berbohong. Rangga pun meminta Gladis untuk jujur padanya
karena ia tak ingin Gladis berbuat nekat hanya untuk mendapatkan Rafael
kembali. Tapi Gladis malah kesal pada Rangga.
Gladis lalu menemui
Morgan untuk memastikan kalau Morgan tidak memberi tau Rafael soal
keterlibatannya dalam rencana pertunangan malam itu. Morgan hanya bilang kalau
dia tidak setuju dengan cara Gladis yang membuat Rafael menderita. Gladis jadi
heran apa yang membuat Morgan begitu peduli pada Rafael. Ternyata Gladis
akhirnya tau kalau Morgan bukan peduli pada Rafael, melainkan Putri. Gladis
langsung mengambil kesempatan ini untuk membujuk Morgan agar mendekati dan
mendapatkan Putri. Dengan begitu Rafael akan tetap menjadi miliknya. Morgan pun
bingung. Ia lalu bercerita pada Mamanya soal kesempatannya untuk mendapatkan
Putri. Morgan merasa takut kalau dia tak bisa mendapatkan hati Putri. Tak
disangka, mama Morgan yang selama ini diam, tiba-tiba bicara dan hanya bilang pada
Morgan; “Kejar Dia”
Putri mampir ke
pemancingan untuk melihat keadaan kakek yang ditolongnya. Kakek itu terkejut
dan tak menyangka kalau orang yang menolongnya adalah seorang gadis cantik.
Melihat kakek itu hendak pergi memancing lagi Putri jadi khawatir kalau kakek
itu jatuh lagi ke kolam. Kakek itu lalu mengajak Putri untuk ikut memancing
dengannya supaya Putri tak khawatir lagi. Putri sangat menikmati saat-saat
memancing bersama kakek. Rasanya beban masalahnya selama ini bisa hilang begitu
saja. Kakek itu penasaran dengan masalah Putri. Akhirnya Putri pun menceritakan
semua masalah cintanya. Kakek itu lalu memberi nasihat untuk Putri:
Kakek: Walau
fisik kakek keliatanya sudah mulai menua, tapi mata kakek tidak. Dan kakek juga
bisa melihat dari mata kamu. Satu hal yang kakek lihat, semangat.
Saat kembali ke
sekolah, semua murid dihebohkan dengan kabar pengumuman yang menyatakan kalau
beasiswa Putri dicabut. Putri yang mengetahui hal ini sangat kesal sekaligus
sedih. Baginya, orang yang punya kuasa begitu gampangnya bertindak seenaknya
mencabut beasiswa. Sedangkan dia selama ini berjuang mati-matian untuk
mendapatkan beasiswa itu tak bisa berbuat apa-apa. Morgan yang kasian melihat
Putri akhirnya menawarkan diri untuk mengantar Putri pulang. Namun Putri tak
mau pulang dan meminta Morgan mengantarnya ke pemancingan karena tempat itulah
yang akhir-akhir ini membuatnya tenang.
Sementara itu
Rafael yang mengetahui beasiswa Putri dicabut langsung menemui mamanya dan
protes. Namun saat keduanya sedang bersitegang, Revalina mendapat telfon
penting yang mengharuskan Rafael, Morgan dan Rangga datang ke rumah Morgan.
Morgan yang dalam perjalanan mengantar Putri lalu mengajak Putri ikut karena
mungkin saja permasalahan pencabutan beasiswa Putri bisa diatasi.
Saat sampai
rumah Morgan, Putri terkejut melihat Revalina, Rangga dan Rafael juga ada di
sana. Revalina sempat memarahi Morgan yang membawa Putri ke rumahnya. Rafael
membela Putri. Namun keributan itu berhenti saat tiba-tiba kakek yang selama
ini ditemui Putri muncul bersama dengan Mama Morgan. Rafael, Rangga dan Morgan
bahkan terkejut sambil memanggil kakek itu dengan sebutan ‘kakek’. Semua tampak
tertegun.
Episode #9 The
Legacy (Warisan)
Sejak kedatangan si lelaki tua
(ep#8), Putri baru tau kalau lelaki tua itu ternyata adalah Usman Rusdiantoro (Hengky
Solaiman), kakek dari Rafael, Morgan dan Rangga. Putri sangat bingung
dengan kebetulan ini dan malah marah pada kakek Usman yang tak memberi taunya
sebelumnya.
Revalina dan Danar yang sama-sama
menantu Usman tampak berlomba-lomba mengambil simpati dari Usman. Hal ini
mereka lakukan demi mendapat keputusan Usman yang hendak memberikan jabatan
komisaris Toro Grup pada salah satu cucu mereka; Rafael, Morgan dan juga
Rangga.
Revalina merasa Rafael berhak atas
Toro Grup karena dia adalah cucu dari anak pertama Usman, Harli Rusdiantoro
yang sudah meninggal. Sedangkan Danar merasa berhak atas Toro Grup karena dia
dan Morgan sama-sama laki-laki yang mampu menjalankan perusahaan kelurga
mereka. Sementara itu Gilang (Verdi Solaiman), anak bungsu Usman
sekaligus Papa Rangga, sudah tidak dipercaya oleh Usman dalam mengelola
perusahaan keluarga mereka. Namun Rangga bersikeras pada papanya dan
menginginkan papanya mendapatkan hak mereka sebagai penerus Toro Grup. Usman
bingung menentukan siapa yang paling berhak.
Bisma, Ilham, Reza dan Dicky ikut
prihatin tentang perebutan warisan dari keluarga Usman Rusdiantoro. Mereka
merasa bersyukur kalau kakek mereka yang sudah meninggal membagikan warisan
perusahaan mereka secara merata.
Putri yang kecewa dengan keluarga
Rusdiantoro kesal sendiri karena merasa selalu terlibat masalah dalam kelurga
mereka. Tapi tIba-tiba Bisma mengajak Putri untuk jalan-jalan alias ngedate.
Putri langsung saja menolaknya. Namun apa maksud Bisma melakukan hal ini?
Dan bagaimana jika Rafael tau kalau Bisma mengajak Putri ngedate?
Episode #10 Broken Heart (Sakit
Hati)
Rafael langsung panas melihat Morgan
mencium Putri. Ia pun memukul Morgan seketika. Putri panik dan memisahkan
mereka berdua. Putri meminta agar Rafael maupun Morgan tidak bertengkar lagi
hanya karena dia. Putri pun pergi meninggalkan mereka berdua.
Tiba-tiba saja muncul gosip SMASH
akan bubar karena mereka dipersiapkan menjadi pebisnis, bukan entertainer.
Menurut Dani, berita ini berawal dari pemberitaan pertunangan Rafael dan
Gladis. Hal ini membuat Rafael memutuskan untuk mengadakan jumpa pers dan
menyatakan kalau dirinya batal bertunangan dan SMASH akan tetap ada. Kontan
Revalina langsung marah besar terhadap Rafael yang membatalkan pertunangan
dengan cara sepihak dan dia menyalahkan Putri sebagai biang keroknya. Revalina
makin panas saat Usman bilang kalau keputusannya tidak akan pernah berubah dan
Putri akan tetap menjadi penentu pewaris Toro Grup. Revalina pun berpikir untuk
segera menyingkirkan Putri.
Rafael berhasil bicara dengan Putri.
Rafael berjanji pada Putri akan memperjuangkan cinta mereka apapun yang
terjadi. Putri pun luluh dengan kata-kata Rafael bahkan tak menolak saat Rafael
memeluknya. Morgan & Gladis sakit hati saat melihat mereka berpelukan.
Gladis pun kembali mengadu pada Rangga, sedangkan Morgan merasa sudah putus
harapan untuk mendapatkan Putri.
Sementara itu, Bisma kembali bertemu
dengan Rena (Febby), seorang Antis (anti SMASH) yang pernah battle dance
dengannya (episode#9). Pertemuan mereka tampak kurang menyenangkan, karena
Bisma tak sengaja merusak HP Rena. Rena pun makin kesal terhadap Bisma. Apalagi
pertemuan mereka bukan cuma sekali. Rena merasa kena sial karena harus bertemu
dengan Bisma SMASH terus menerus.
Tiba-tiba saja Putri tak pulang
semalaman. Orang tua Putri mencemaskannya dan mengira Putri sedang diculik.
Bahkan Rafael yang mendengar kabar ini dari Guntur, langsung mengerahkan semua
anak-anak SMASH untuk mencari Putri. Menurut Usman, siapapun yang menculik
Putri, dia pasti tau soal posisi Putri sebagai penentu pewaris Toro Grup. Dan
orang itu pastilah anggota dari keluarga Rusdiantoro.
Episode #11 Angel's Face (Si Wajah
Malaikat)
Menghilangnya Putri menjadi tanda
tanya besar bagi anak-anak SMASH: Siapa sebenarnya penculik Putri? Usman
meyakini kalau penculiknya adalah dari anggota keluarga Rusdiantoro sendiri.
Rafael mencurigai mamanya karena selama ini hanya mamanya yang menentang kehadiran
Putri di keluarga mereka, sedangkan anak-anak SMASH mencurigai Morgan yang
sikapnya berubah setelah Putri diculik. Danar pun heran dengan sikap Morgan
yang tak peduli akan menghilangnya Putri. Ia terus membujuk Morgan, namun
Morgan malah bersikap dingin.
Rena kesal karena Bisma tak memenuhi
janjinya untuk battle di ‘kandang’ Antis. Alhasil, ia dan teman-temannya
mengerjai Bisma dengan mencoret-coret mobil Bisma. Bisma yang melihatnya
langsung mengejar Rena. Sialnya Rena yang menghindari Bisma malah bertemu
dengan pemabuk yang balik mengganggunya. Alhasil Bisma malah menolong Rena dari
si pamabuk jalanan.
Rena merasa berterima kasih pada
Bisma. Namun ia masih gengsi untuk mengakuinya. Bisma menjelaskan
alasannya tidak datang battle karena ia disibukkan mencari temannya yang
hilang. Bisma lalu memberi foto Putri pada Rena dan berharap Rena mau memberi
taunya jika Rena melihat Putri.
Putri berhasil melarikan diri dari
para penculik. Namun saat mencoba berlari, para penculik Putri berhasil
menangkapnya kembali. Tanpa sengaja Rena melihat Putri bersama para penculik.
Sebagai anti SMASH, Rena ragu untuk membantu Bisma karena takut dibilang
penghianat oleh teman-temannya. Tapi sebagai manusia biasa, apakah Rena akan
diam saja mengetahui ada penculikan di depan mata?
Episode #12 The Engagement
(Pertunangan)
Menghilangnya Putri menjadi tanda
tanya besar bagi anak-anak SMASH: Siapa sebenarnya penculik Putri? Usman
meyakini kalau penculiknya adalah dari anggota keluarga Rusdiantoro sendiri.
Rafael mencurigai mamanya karena selama ini hanya mamanya yang menentang
kehadiran Putri di keluarga mereka, sedangkan anak-anak SMASH mencurigai Morgan
yang sikapnya berubah setelah Putri diculik. Danar pun heran dengan sikap
Morgan yang tak peduli akan menghilangnya Putri. Ia terus membujuk Morgan,
namun Morgan malah bersikap dingin.
Rena kesal karena Bisma tak memenuhi
janjinya untuk battle di ‘kandang’ Antis. Alhasil, ia dan teman-temannya
mengerjai Bisma dengan mencoret-coret mobil Bisma. Bisma yang melihatnya
langsung mengejar Rena. Sialnya Rena yang menghindari Bisma malah bertemu
dengan pemabuk yang balik mengganggunya. Alhasil Bisma malah menolong Rena dari
si pamabuk jalanan.
Rena merasa berterima kasih pada
Bisma. Namun ia masih gengsi untuk mengakuinya. Bisma menjelaskan
alasannya tidak datang battle karena ia disibukkan mencari temannya yang
hilang. Bisma lalu memberi foto Putri pada Rena dan berharap Rena mau memberi
taunya jika Rena melihat Putri.
Putri berhasil melarikan diri dari
para penculik. Namun saat mencoba berlari, para penculik Putri berhasil
menangkapnya kembali. Tanpa sengaja Rena melihat Putri bersama para penculik.
Sebagai anti SMASH, Rena ragu untuk membantu Bisma karena takut dibilang
penghianat oleh teman-temannya. Tapi sebagai manusia biasa, apakah Rena akan
diam saja mengetahui ada penculikan di depan mata?
PERHATIAN: Review ini membeberkan
isi cerita
Tayang: Jumat 13 Mei 2011, pkl 20.00
wib
Morgan ragu saat hendak memasukkan
cincin pertunangan ke jari Putri. Akhirnya ia memutuskan untuk tidak jadi
bertunangan dengan Putri. Morgan mengaku kalau dia tidak mencintai Putri, untuk
itu dia membatalkan pertunanganya dengan Putri. Kontan semua terkejut, terutama
Dhanar. Usman lalu menyimpulkan kalau keputusan Morgan membatalkan pertunangan
itu berarti Morgan menolak untuk menjadi pewaris Toro Grup. Dhanar pun protes
karena pada dasarnya ia ingin Toro Grup jatuh ke tangan anaknya tersebut. Namun
Usman tak memberinya lagi kesempatan.
Zee yang ada di pesta itu berusaha
menghubungi Rafael. Namun Rafael yang merasa patah hati karena Putri hari itu
bertunangan tak mau mengangkat telfon dari siapa pun. Zee akhirnya mengirim
pesan pada Rafael. Rafael yang membaca belakangan pun terkejut mengetahui
berita tersebut.
Gladis dan Rangga sama-sama tidak
menghadiri pertunangan Putri dan Morgan karena malu. Di sini Gladis bilang
kalau setelah kelulusan nanti, dia akan menyusul orang tuanya yang ada di
Sydney. Rangga yang tak ingin kehilangan Gladis bilang kalau dia mau ikut
Gladis saja. Gladis menolak Rangga dan meminta Rangga untuk terus mengejar
cita-citanya mengelola Toro Grup. Namun Rangga tetap kekueh ingin pergi bersama
Gladis, karena baginya Gladis adalah segalanya.
Di sekolah, akhirnya Rafael menemui
Putri. Ia sangat berterima kasih pada Putri karena mau membatalkan
pertunangannya dengan Morgan. Namun Putri meminta Rafael untuk tidak salah
paham, karena Morganlah yang membatalkan pertunangan mereka bukan Putri. Putri
malah bilang kalau sebenarnya tekadnya sudah bulat untuk bertunangan dengan
Morgan. Rafael pun kecewa.
Putri yang bertemu Morgan akhirnya
mempertanyakan alasan sebenarnya kenapa Morgan membatalkan pertunangan mereka.
Awalnya Morgan tetap menyangkal kalau dia tak mencintai Putri. Tapi Putri tak
percaya. Putri meminta Morgan menatapnya agar Putri bisa yakin. Tapi saat
Morgan menatap Putri, Putri sendiri jadi tak yakin dengan perasaannya. Morgan
tau persis kalau hati Putri hanya untuk Rafael. Untuk itu ia memilih mundur.
Revalina memberi surat pengunduran
dirinya dari Toro Grup kepada Usman. Saat hendak pergi, tiba-tiba penyakit
jantung Usman kambuh. Revalina jadi sangat cemas terhadap Usman. Untungnya
Usman tak apa-apa. Ia merasa kalau sudah saatnya ia kembali berobat ke Belanda.
Untuk itu Usman meminta Revalina tidak mengundurkan diri dari Toro Grup. Usman
yakin, jika Rafael bisa membuktikan kalau dia memang pantas menjadi pemimpin,
Rafael pasti bisa menjadi pemimpin Toro Grup suatu saat nanti asal Revalina
tidak memaksa kehendaknya. Revalina terharu mendengarnya dan ia pun mulai
memikirkan kembali hal ini.
Revalina akhirnya memutuskan untuk
tidak keluar dari Toro Grup. Ia juga meminta Rafael untuk peduli terhadap
perusahaan keluarganya tersebut dan mau konsen belajar agar kelak ia bisa
memimpin perusahaan. Untuk itu setelah lulus nanti, Rafael harus belajar bisnis
di Harvard. Mendengar hal ini Rafael pun mulai bimbang.
Kelulusan tiba. Berita tentang
beberapa personil SM*SH akan meneruskan sekolah ke luar negeri mulai terdengar.
Keutuhan mereka pun mulai dipertanyakan. Putri mengantar Usman ke bandara untuk
kembali ke Belanda bersama anak-anak SM*SH lainnya. Di sini SM*SH memberi
konfirmasi pada wartawan yang datang bahwa SM*SH tidak akan bubar. Di sini
Rafael mencoba kembali bicara dengan Putri dan meminta Putri untuk memintanya
agar tetap di Jakarta. Namun Putri mencoba bersikap dingin pada Rafael karena
ia tak mau Rafael melepas cita-citanya hanya untuk dirinya. Rafael kekueh
meminta Putri datang sebelum keberangkatannya besok. Putri pun mencoba tak
mengacuhkannya.
Rangga akhirnya menemui Rafael dan
Morgan. Sekali lagi ia minta maaf dan memberi tau soal tekadnya untuk pergi
menyusul Gladis ke Sydney. Itu berarti ia mengundurkan diri dari kandidat
pewaris Toro Grup. Morgan sendiri bilang kalau dia tidak berminat untuk menjadi
pewaris Toro Grup, karena ia ingin belajar sastra ke Perancis. Kini semua
harapan tertuju pada Rafael. Nasib Toro Grup tergantung pada Rafael. Namun
Rafael juga masih ragu karena kalau ia memilih menjadi pemimpin Toro Grup, ia
harus belajar ke Harvard Amerika, dan itu berarti ia harus meninggalkan Putri.
Gladis yang hendak ke Sydney
akhirnya berpisah dengan Rangga di bandara. Rangga pun berjanji suatu saat
nanti akan menyusul Gladis. Gladis hanya tersenyum dan memberi kecupan
perpisahan pada Rangga.
Keesokan harinya, Morgan menemui
Putri. Di sini Morgan berterus terang kalau sebenarnya ia sangat mencintai
Putri. Putri pun jadi heran kenapa Morgan membatalkan pertunangan mereka jika
ia memang mencintai Putri. Padahal Putri sudah tulus akan menerima hati Morgan.
Morgan pun ragu. Untuk itu ia ingin Putri membuktikannya. Sore itu juga Morgan
akan pergi ke Perancis. Morgan meminta Putri datang dan mencegahnya pergi. Kini
Putri mulai bimbang karena Rafael juga memintanya datang di jam yang sama.
Rafael sudah ada di bandara bersama
dengan Bisma dan Dicky di terminal 2E. Sedangkan Morgan bersama Ilham dan Reza
di terminal 2F. Sementara Putri masih ragu untuk pergi dan memilih salah satu
diantara mereka. Guntur terus meyakinkan Putri untuk datang dan memberi
keputusan terakhirnya. Setelah mendapat SMS dari Rafael yang tetap menunggu
kehadiran Putri, akhirnya Putri pun berangkat ke bandara.
Jam keberangkatan Rafael ke Amerika
sudah dekat. Bisma dan Dicky akhirnya berpisah dengan Rafael. Tiba-tiba
seseorang dengan suara mirip Putri memanggil nama Rafael. Namun Rafael kecewa
saat mengetahui orang itu bukanlah Putri. Putri sendiri datang menemui Morgan.
Morgan terkejut. Namun di sini Putri bilang ke Morgan kalau dia tidak bisa
memilih Morgan karena ia mencintai Rafael. Morgan mengerti dan menyuruh Putri segera
mendatangi Rafael. Namun sayangnya Putri terlambat. Rafael sudah pergi.
Setahun kemudian, Putri dan Guntur
sedang asik bicara soal SM*SH. Guntur lalu pergi karena ia harus mengajar les
anak kelas 6 SD. Saat Putri duduk sendiri di taman, ia terkejut menemukan
gelang pasangannya yang selama ini hilang. Setelah memungut gelang itu, Putri
kaget melihat Rafael yang sudah ada di depannya.
@Diah_021