Jumat, 21 Juni 2013

Sinopsis cinta cenat cenut 1


Sinopsis Cinta Cenat Cenut Episode 1 Sampai 13

Episode #1 I Dare You (Tantangan)

Cerita di awali saat Putri (Natasha Rizki) dalam perjalanan ke sekolah dengan diantar oleh ayahnya, Lukman (Derry Drajat) yang seorang tukang pos. Saat di lampu merah, tiba-tiba ayah Putri dilempar dengan kaleng minuman kosong oleh seseorang yang ada dalam mobil di sebelahnya. Putri tak terima dan ia mencoba bicara pada orang yang melempar kaleng kosong tersebut. Ternyata orang itu adalah Rafael, cowok kaya yang sombong yang merasa tak bersalah dengan apa yang diperbuatnya. Kontan Putri protes dan meminta Rafael untuk minta maaf. Namun karena lampu keburu hijau, akhirnya Putri pun tak berhasil menyuruh Rafael minta maaf.
Saat Putri mengikuti ospek, tiba-tiba sekelompok cowok-cowok keren (Rafael, Morgan, Bisma, Rangga, Ilham, Reza dan Dicky) yang dikenal sebagai SMASH datang dan mensabotase acara tersebut. Putri terkejut melihat Rafael yang ternyata adalah leader dari SMASH. Guntur (Ricky Komo), teman baru Putri menjelaskan kalau SMASH adalah boyband yang lagi naik daun sekaligus pemilik dari sekolah mereka. Putri tak pernah tau apa-apa soal SMASH. Putri dan Guntur pun asik bercanda soal nama SMASH saat Rafael sedang berbicara. Rafael lalu menegur Putri dan Guntur sehingga keduanya mendapat hukuman.
Putri pun protes dengan tindakan Rafael yang sok senioritas terhadap juniornya. Rafael pun kesal pada Putri. Zee (Zaneta Georgina), salah satu senior di sana, bilang ke Rafael kalau Putri adalah murid yang mendapat beasiswa untuk sekolah di sana. Rafael pun mengolok-olok Putri dan meminta Putri untuk tidak macam-macam dengannya.
Saat pulang sekolah, Putri yang kesal terhadap anak-anak SMASH malah melihat gambar SMASH ada di mana-mana. Di dalam bajaj, di tembok jalanan, di majalah, di TV, bahkan ibu Putri pun menunjukkan kaosnya yang baru yang bergambar SMASH. Hal ini membuat Putri makin kesal terhadap SMASH.
Kekesalan Rafael juga terbawa sampai rumah. Ia bahkan memecat 3 pelayan di rumahnya hanya karena bad mood akibat Putri. Saat berkumpul dengan anggota SMASH yang lain, Rafael menyatakan kalau ia ingin memberi pelajaran pada Putri. Namun Bisma dan anak SMASH lainnya malah menantang Rafael untuk memacari Putri.
Bisma: Gimana kalo lo aja Raf yang pacarin dia?! Kalo lo yang pacarin dia kan, seluruh In-do-ne-sia bakal heboh tuh… Hits man! I dare you Raf, I dare you…
Rafael tadinya menolak. Namun karena Morgan menganggapnya pengecut, Rafael akhirnya menerima tantangan itu dengan mempertaruhkan mobilnya. 
Segala usaha dilakukan Rafael untuk menarik perhatian Putri demi memenangkan tantangan tersebut. Dari yang minta maaf terang-terangan, sampai memberi perhatian yang berlebih. Namun tampaknya Putri susah sekali untuk ditaklukkan. Rafael pantang menyerah. Hingga pada saat Putri digoda beberapa preman di jalan, Rafael pun datang untuk menyelamatkan Putri hingga ia rela dipukuli preman-preman tersebut. Putri kasihan pada Rafael dan akhirnya memaafkan Rafael. Mereka pun sepakat menjadi teman. Sayangnya Putri tak tau kalau preman-preman tersebut adalah suruhan Rafael.
Kedekatan Putri dan Rafael makin intens, apalagi Rafael berani membela Putri saat Putri sedang dilabrak oleh Zee. Rafael bahkan bersedia mengantar Putri yang hendak pergi ke toko buku.
Saat di toko buku, tak sengaja Rafael sedang memegang buku The Old Man and The Sea karya Ernest Hemingway yang kebetulan buku favorite Putri. Rafael mengaku kalau dia juga suka dengan buku tersebut demi membuat Putri terkesan. Saat hendak pulang, tiba-tiba Rafael mengajak Putri untuk makan malam. Putri tersanjung dan akhirnya ia menerima tawaran tersebut.  Anak-anak SMASH yang mengetahui hal ini menduga kalau Rafael kemungkinan bakal menang dalam taruhan tersebut. Morgan pun terancam kalah.
Hingga saat makan malam tiba, sebelum mereka berangkat, Putri memberi buku The Old Man and The Sea pada Rafael. Namun tanpa sepengetahuan Putri, buku itu dibuang begitu saja oleh Rafael. Diam-diam seseorang memungut buku itu dari tong sampah. Rafael lalu memberi Putri sebuah gaun dan meminta Putri untuk mengenakannya saat malam inagurasi nanti. Dan setelah itu, Rafael pun menyatakan cintanya dengan memberi kejutan bertuliskan I Heart You di dinding tempat makan malam mereka. Putri pun berbunga-bunga.
Saat malam inagurasi, setelah SMASH tampil dengan lagu andalan mereka ‘I Heart You’, lalu giliran Putri yang tampil untuk bernyanyi di panggung. Lagu itu ia persembahkan untuk kekasihnya yaitu Rafael. Setelah Putri menyanyikan ‘Tentang Kamu’ dari Bungan Citra Lestari, tiba-tiba Putri melihat Bisma yang menyerahkan kunci mobil pada Rafael. Putri bingung. Zee lalu datang dan memberi tau Putri kalau sebenarnya Rafael cuma main-main terhadap cinta Putri. Putri hanya dijadikan bahan taruhan oleh anak-anak SMASH. Mendengar hal ini Putri kecewa dan segera pergi meninggalkan pesta.
Putri menangis di sebuah taman air mancur dan menyesali kebodohannya untuk mempercayai Rafael begitu saja. Namun tiba-tiba seseorang datang memberikan buku The Old Man and The Sea yang pernah dibuang Rafael. Ternyata orang itu adalah Morgan. 



Episode #2 The Savior (Penyelamat Hati)

Setelah malam inagurasi, Putri bertanya pada Morgan dari mana Morgan mendapat buku The Old Man and The Sea. Morgan berbohong kalauRafael tak sengaja meninggalkan buku itu di kelas. Putri sangat kecewa karena ternyata Rafael sudah punya niat jahat dari awal. Dia pun memutuskan hendak membuang buku tersebut. Namun Morgan bilang sayang kalau buku itu dibuang. Dari sini Putri tau kalau Morgan punya kegemaran yang sama dengannya yaitu membaca novel.
Pagi harinya, anak-anak SMASH merayakan kemenangan Rafael. Namun Rafael tak sedikit pun terlihat senang. Ia malah mencari Morgan yang tidak ikut berkumpul dengan mereka saat itu. Anak-anak SMASH mengira kalau Morgan ngambek karena mobilnya kini menjadi milik Rafael. Sementara itu, Putri yang berangkat sekolah diantar ayahnya mengalami mogok di jalan. Kebetulan Morgan lewat dan akhirnya Putri diantar Morgan ke sekolah.
Saat Putri sudah masuk ke dalam sekolahan, Morgan lalu bertemu dengan Rafael. Rafael mengembalikan kunci mobil Morgan. Rafael bilang kalau dia tidak butuh mobil itu karena baginya sudah cukup untuk membuktikan pada anak-anak SMASH kalau dia mampu menaklukkan hati Putri. Morgan tak mau menerima lagi mobil itu karena ia merasa mobil itu sudah bukan miliknya lagi. Maka dengan asal Morgan memberikan mobilnya kepada seorang siswa yang kebetulan lewat. Siswa itu sangat senang karena ia mendapat mobil dari Morgan.
Saat istirahat, Putri makan dengan bekalnya sendiri. Guntur yang hendak menemani Putri makan malah mendapat masalah dengan Zee. Ia tak sengaja menumpahkan minumannya ke baju Zee. Zee marah, apalagi saat Guntur mencoba membersihkan baju Zee. Zee malah menuduh Guntur mau cari kesempatan dalam kesempitan. Putri lalu membela Guntur dan meminta Zee untuk tidak berpikiran negatif pada Guntur. Zee yang kesal malah menumpahkan bekal makanan Putri. Alhasil Putri tidak jadi makan siang.
Saat pelajaran, Putri merasa  mengantuk karena lapar. Ia pun tertidur di kelas. Ibu Guru lalu menegur Putri dan menghukum Putri untuk berdiri di luar kelas. Saat di hukum, anak-anak SMASH kebetulan lewat. Putri habis di olok-olok oleh mereka. Putri yang kesal akhirnya mengancam anak-anak SMASH.
Putri: Inget lo semua! Suatu saat nanti, keadaan akan berbalik. Dan lo semua yang akan di permalukan di depan gue
Namun anak-anak SMASH tak mengacuhkan peringatan Putri tersebut.
Putri yang kelaparan akhirnya mencari jajanan di luar sekolah karena makanan di kantin sekolahnya mahal-mahal. Namun Putri tak menemukan satu jajanan pun di sana. Morgan yang tau Putri kelaparan akhirnya mengajak Putri untuk makan di restauran miliknya. Sayangnya makanan di restauran itu tidak cocok dengan selera Putri. Apalagi Putri sangat kesusahan saat makan Escargot yang dihidangkan restauran itu. Karena putus asa dengan makanannya, akhirnya Putri mengajak Morgan untuk makan di tempat yang biasa saja.
Akhirnya Putri dan Morgan makan di sebuah warung. Putri makan dengan lahapnya. Morgan hanya memperhatikan Putri. Namun entah kenapa Putri tak berhenti memikirkan Rafael. Bahkan ia selalu membandingkan Morgan dengan Rafael dalam pikirannya.
Putri dan Morgan akhirnya semakin dekat. Mereka sering pergi jalan-jalan bersama, terutama mengunjungi toko buku. Dan hal ini membuat Morgan jarang berkumpul lagi dengan anak-anak SMASH. Rafael pun mencium sesuatu yang tidak beres dengan Morgan.
Rafael: Lo pada ngerasa aneh ngga sih bekalangan ini sama Morgan?! Coba lo bayangin, tiap latihan ngga pernah dateng. Diajak jalan juga ngga bisa. Sebenarnya ada apa sih sama si Morgan?
Apalagi saat Rafael menelfon Morgan, ia mendengar suara Putri.  Dari sini Rafael mulai curiga dan akhirnya ia pun mencari Morgan ke toko buku langganan Morgan. Saat mencari keberadaan Morgan di sana, Morgan yang kebetulan memang sedang bersama Putri selalu bersimpangan dengan Rafael sehingga mereka tak bertemu. Namun pada akhirnya Morgan dan Putri ketahuan juga oleh Rafael.



 Episode #3 The Liar (Pembohong)
Rafael kesal pada Putri yang sudah menyita waktu Morgan sehingga Morgan seolah melupakan SMASH. Rafael lalu tak sengaja menyakiti Putri di hadapan Morgan. Morgan tak terima dengan perlakuan kasar Rafael sehingga mau tak mau ia menonjok Rafael. Morgan dan Rafael pun bertengkar di depan umum. Beberapa Wartawan yang kebetulan melihat kejadian ini menjadikan pertengkaran Rafael dan Morgan sebagai gossip hangat. Perkelahian itu memicu emosi Rafael hingga ia meminta Dani (Ervan Naro), manager SMASH untuk mengeluarkan Morgan dari SMASH. Namun Bisma mencoba bicara dengan Rafael agar dia tidak mengambil keputusan secepat itu.
Berita perkelahian antara Rafael dan Morgan sampai ke telinga orang tua keduanya. Revalina Rusdiantoro (Aline Adita), Mama Rafael memperingatkan Rafael agar segera menetralisir masalahnya dengan Morgan agar tidak mencoreng nama Rusdiantoro. Sedangkan di pihak orang tua Morgan, Siska (Femmy Permatasari), ibu Tiri Morgan selalu mencari-cari kesalahan Morgan di setiap tindakannya. Danar (Ferry Salim), ayah Morgan, malah terkesan tak peduli dan hanya mengikuti kata-kata istrinya. Morgan yang tak terlalu suka dengan ibu tirinya pun mengambil sikap untuk tidak menghiraukan peringatan mereka yang tak ingin Morgan bikin malu keluarga.
Putri sendiri dikejar-kejar wartawan terkait masalah pertengkaran Morgan dan Rafael. Untuk mengalihkan pemberitaan tersebut, Morgan akhirnya bilang ke wartawan kalau Putri adalah pacarnya sehingga kini para wartawan punya pembahasan baru soal hubungan Morgan dengan Putri. Putri malah makin diburu wartawan.
Putri: Kenapa jadi kayak gini sih? Sama aja gue keluar dari kandang singa, trus gue masuk lagi ke kandang buaya.
Hal ini malah membuat Rafael makin emosi dan lebih cepat marah. Ia bahkan membentak Zee saat Zee bicara soal hubungan Morgan dan Putri. Zee yang tersinggung membalas kekesalannya pada Putri. Dengan sengaja Zee membuang buku The Old Man and The Sea yang sedang dipegang oleh Putri ke dalam kolam. Saat Putri hendak mengambil buku tersebut, Zee langsung mendorong Putri hingga Putri tercebur ke dalam kolam tersebut.
Putri akhirnya memutuskan membuang buku The Old Man and The Sea yang sudah basah kuyub. Saat membuangnya, Putri mengucapkan selamat tinggal pada Rafael. Dan hal ini didengar langsung oleh Rafael yang kebetulan lewat.
Entah kenapa kalimat Putri tadi membuat Rafael mulai memikirkan Putri kembali. Saat Rafael berenang, ia tak henti-hentinya memikirkan Putri. Bahkan ia merasa bersalah terhadap Putri.
Rafael: Apa mungkin selama ini gue terlalu jahat sama dia?! Haduh… kenapa gue mesti mikir dia sih?! Ngga bener nih!
Siska yang tau pemberitaan Morgan yang pacaran dengan perempuan biasa seperti Putri, mengadukan hal tersebut pada Danar. Namun Morgan malah bersikap membangkang seolah tak mau dengar peringatan mereka. Bahkan dia bersikap tidak sopan dengan bicara dengan ibu tirinya dengan bahasa ‘lo/gue’. Danar pun marah pada Morgan dan  menyuruh Morgan agar membiasakan diri menganggap Siska sebagai ibunya sendiri. Tapi Morgan tak mengacuhkan kata-kata ayahnya.
Morgan yang kesal dengan peringatan ayahnya yang tak memperbolehkan dia pacaran dengan perempuan biasa, malah memutuskan untuk menjalin hubungan serius dengan Putri. Namun saat ia menyatakan hal tersebut, Putri malah pingsan karena saat itu ia sedang sakit. Morgan lalu membawa Putri ke UKS.
Rafael yang mendengar Putri masuk UKS tiba-tiba merasa cemas dengan keadaan Putri. Diam-diam ia menjenguk Putri saat tidak ada siapapun di sana. Namun Morgan memergokinya. Putri pun terbangun dan ia terkejut melihat Rafael ada di sana. Rafael gengsi mengakui kalau dia datang untuk menjenguk Putri. Dia pun menyangkalnya sambil bicara seolah Putri bukan orang yang penting untuk dikhawatirkan. Putri tersinggung dan menuduh Rafael cemburu padanya yang mulai dekat dengan Morgan. Putri pun bilang kalau dia lebih memiih Morgan karena baginya Morgan lebih tulus dan jujur. Mendengar hal ini Rafael panas. Ia pun membongkar kebusukan Morgan di depan Putri.
Rafael: Asal lo tau Put, gara-gara dia taruhan ini tuh ada. Morgan nantangin gue untuk naklukin lo. Dan dia mempertaruhkan mobilnya buat taruhan ini.
                                                        

Episode #4 Secret Admirer (Pengagum Rahasia)
Putri kecewa dengan Morgan yang ternyata ikut terlibat  dalam taruhan yang dibuat anak-anak SMASH untuk menantang Rafael menaklukkan Putri (episode #1). Apalagi saat itu Zee membawa saksi yaitu siswa yang pernah menerima mobil Morgan karena Morgan kalah taruhan. Putri lalu memutuskan untuk tidak mau lagi bicara dengan Morgan maupun Rafael.
Rafael merasa menang. Ia pun memperingati Morgan agar dia tidak macam-macam lagi terhadap Rafael. Namun Morgan bilang pada Rafael kalau dia bukan sedih karena Rafael menghancurkan reputasinya di depan Putri, melainkan ia sedih karena telah kehilangan kepercayaan dari Putri, teman baiknya. Morgan juga bilang pada Rafael kalau sebenarnya dia dan Putri tidak pernah jadian. Mendengar hal ini Rafael pun terkejut.
Di rumahnya, Danar dan Siska bilang ke Morgan kalau mereka mau pergi ke Hongkong selama seminggu. Morgan tampak tak peduli. Ia yang masih sedih akhirnya mengadu pada ibu kandungnya, Jenny Rusdiantoro (Feby Febiola) yang ternyata mengalami gangguan jiwa dan terkurung di sebuah kamar. Jenny yang tak bisa menanggapi kesedihan Morgan hanya bisa bernyanyi untuk menghibur Morgan.
Sementara itu Rafael yang sedang berkumpul dengan anak-anak SMASH marah-marah karena anak-anak SMASH mengganggunya yang sedang memikirkan sesuatu. Anak-anak SMASH lalu menduga kalau Rafael sedang memikirkan Putri. Mereka pun menyarankan Rafael untuk segera menyatakan cintanya pada Putri.
Bisma: Mending lo tembak si Putri. Dari pada lo tahan-tahan, cinta lo jadi cenat cenut.
Namun Rafael masih saja menyangkal tentang perasaannya tersebut.
Putri tidak masuk sekolah karena masih sakit. Setiap hari ia mendapat bouquet bunga dengan surat bertuliskan ‘Maaf!’ dari seseorang yang tak diketahui identitasnya. Bahkan saat Putri sudah sembuh, orang ini masih terus mengiriminya bunga. Ibu Putri (Meisya Siregar) menduga kalau Putri mempunyai pengagum rahasia. Putri mencurigai Morgan yang mengiriminya bunga. Namun saat bertemu dengan Morgan, alih-alih menyapa Putri, Morgan hanya terdiam dan pura-pura tak melihat Putri. Putri pun kecewa.
Anak-anak SMASH akhirnya minta maaf pada Putri soal taruhan yang mereka buat saat awal-awal masuk sekolah. Awalnya Putri ragu. Namun akhirnya ia pun memaafkan mereka. Sementara itu Morgan yang sudah jarang muncul bersama anak-anak SMASH mulai dipertanyakan keberadaannya oleh pers. Hal ini membuat Dani kualahan dan akhirnya memutuskan untuk mencari tau apa yang terjadi dengan Morgan.
Ternyata Morgan di rumah saja. Danar dan Siska yang baru pulang dari Hongkong, mengira Morgan membuat sensasi lagi di grup bandnya. Danar menganjurkan agar SMASH dibubarkan saja. Namun Morgan malah bicara lancang pada ayahnya:
Morgan: Kalau papa ngga tau apa-apa mendingan papa ngga usah ikut campur.
Mendengar ini Danar emosi dan hendak memukul Morgan. Danar dan Morgan bertengkar. Jenny yang mendengar pertengkaran tersebut langsung ketakutan sendiri dan mencoba keluar dari kamarnya. Namun ia malah terjatuh dari kursi roda sehingga membuat kepala Jenny terbentur dan pingsan. Morgan yang mendengar ibunya terjatuh, segera menghampiri kamar Jenny dan menolongnya.
Ibu Putri menyarankan Putri untuk menemui Morgan dan memaafkannya. Putri pun mengikuti saran ibunya. Namun saat Putri mencari Morgan, ternyata Morgan tidak masuk sekolah. Rangga menjelaskan pada Putri kalau Morgan sedang mengurus ibunya yang kebetulan sedang sakit. Dari sini Putri tau kalau Ibu Morgan ternyata punya kelaianan jiwa.
Rangga lalu mengantar Putri ke rumah Morgan. Melihat kedatangan Putri ke rumahnya, Morgan akhirnya bisa minta maaf secara langsung. Ia pun menjelaskan maksud dan tujuannya selama ini mendekati Putri yang dianggapnya mirip dengan Ibunya dulu; periang, mandiri dan pantang menyerah. Putri bilang ia sudah memaafkan Morgan. Ia juga berterima kasih atas kiriman bunganya selama ini. Namun Morgan menyangkal kalau dia pernah mengirimi Putri bunga. Putri jadi bingung. Lalu siapa yang mengirimi Putri bunga kalau bukan Morgan?!
Malam-malam, Putri mendengar ada seseorang yang menyelinap ke rumahnya. Putri dan Ibunya pun mulai waspada. Mereka berdua lalu memergoki si penyelinap itu dan memukulinya sampai pingsan. Namun Putri langsung tersadar saat melihat wajah si penyelinap yang membawa bunga tersebut. Ternyata dia adalah Rafael.
Pagi harinya, Rafael terbangun di kamar Putri. Ibu Putri lalu mengajak Rafael sarapan sebelum berangkat sekolah. Putri dan Rafael lalu berangkat sekolah bersama-sama. Di mobil, Putri marah pada Rafael yang mencoba menyelinap di rumahnya semalam. Ia juga menganggap Rafael tidak gentle karena mencoba minta maaf dengan mengiriminya bunga tanpa nama. Rafael tak terima dibilang tidak gentle. Mereka pun bertengkar di mobil karena Rafael memaksa Putri untuk memaafkannya. Pertengkaran tersebut berlanjut sampai mereka di sekolah. Putri masih enggan memaafkan Rafael. Rafael yang sudah tak tahan akhirnya berseru pada Putri di depan banyak orang.
Rafael: Putri, gue suka sama lo!
Semua orang terkejut. Terutama Putri.



Episode #5 Revenge (Pembalasan)
Mendengar pernyataan cinta Rafael, Putri jadi bimbang. Ia trauma karena Rafael pernah mempermainkannya dulu. Untuk itu Putri akhirnya menolak Rafael di depan umum sebagai pembalasannya. Rafael sangat kecewa dan malu. Anak-anak SMASH menguatkan hati Rafael. Bahkan Zee mencoba membujuk Rafael dengan mengatakan kalau Putri memang tidak pantas untuknya. Namun kali ini Rafael diam saja dan tak bisa berkata apa-apa.
Sementara itu, Putri merasa bersalah karena sudah berbohong pada dirinya sendiri. Ia merasa sedih dan menyesal karena telah menolak Rafael. Namun saat Guntur menanyai keadaan Putri, ia malah bersikap biasa-biasa saja. Bahkan dia mengaku kalau merasa puas telah mempermalukan Rafael di depan umum. Tapi kenyataannya perasaan Putri tidak begitu baik. Ia bahkan terus-terusan memikirkan Rafael. Entah di rumah maupun di sekolah. Bahkan saat pelajaran berlangsung, Putri sampai tidak konsentrasi dalam pelajaran hanya karena larut dalam kesedihan dan penyesalannya. Guntur yang memperhatikan ini pun merasa cemas.
Saat Putri bertemu Rafael, Putri pun menghindar. Rafael  tampak sedih. Anak-anak SMASH mencoba menghibur Rafael dengan bilang kalau Rafael tak perlu sedih karena dia bisa menemukan cewek lain yang Rafael mau. Namun Rangga berpendapat lain. Dia berpendapat kalau Rafael harus mengejar Putri karena hanya Putri yang bisa membuat Rafael jatuh cinta seperti saat itu.
Zee yang tak menyukai Putri seolah mencari-cari kesalahan Putri. Dia menganggap Putri sok kecantikan karena sudah menolak Rafael. Putri tak terima dan mereka pun beradu mulut hingga Zee emosi dan mendorong Putri sampai jatuh. Untung saja Morgan datang untuk menolong Putri. Morgan menira kalau Putri masih marah pada SMASH sehingga ia berniat meninggalkan Putri sendiri. Namun Putri tak keberatan jika Morgan bicara padanya. Dia tidak marah terhadap SMASH. Bahkan dia merasa kasihan terhadap Rafael yang ditolaknya di depan umum. Morgan lalu bertanya apa Putri menyesal menolak Rafael. Putri langsung mengelak. Morgan bertanya untuk yang kedua kalinya, dan Putri tetap menyangkal dengan salah tingkah. Di sini Morgan mulai curiga bahwa sebenarnya Putri memang menyesal telah menolak Rafael.
Sementara itu, Rangga mendapat telfon dari sahabatnya Gladis (Eriska Reinisa) yang selama ini sekolah di London. Gladis memberi tahu Rangga kalau sebentar lagi dia akan menyelesaikan program pertukaran pelajarnya dan kembali ke Jakarta. Mendengar hal ini Rangga begitu semangat dan berencana menjemput Gladis jika Gladis sudah sampai di Jakarta.
Guntur akhirnya memutuskan untuk mengadukan kesedihan Putri pada Rafael. Menurut pendapat Guntur, Putri menyesal telah menolak Rafael. Mendengar ini Rafael merasa agak terhibur namun ia masih pesimis Putri mau menerima cintanya. Guntur lalu menawari bantuan dengan syarat tertentu. Ternyata Guntur minta agar bisa ikut sesi pemotretan bersama SMASH. Rafael menuruti syarat Guntur walau dari pihak SMASH yang lainnya agak kesal karena Guntur cuma bisa mengganggu sesi pemotretan mereka.   
Saat Guntur hendak membujuk Putri, Morgan menelfon Putri dan mengajak Putri untuk pulang sekolah bersama. Hal ini membuat rencana Guntur mempertemukan Rafael dengan Putri gagal. Rafael yang sudah menunggu Guntur terlalu lama akhirnya malah marah-marah pada Guntur. Guntur pun mengadu kalau rencananya gagal karena Morgan mengajak Putri pulang bareng. Mendengar hal ini, Rafael kembali kecewa. Ia merasa tak punya harapan lagi karena mengira Putri lebih menyukai Morgan dari pada dia.
Saat manggung bersama anak-anak SMASH, konsentrasi Rafael terganggu karena memikirkan Putri. Melihat ini Morgan  menjadi penasaran. Ia pun menemui Rafael dan bicara padanya. Morgan lalu memergoki Rafael yang sedang membaca buku The Old Man and The Sea, buku Putri yang pernah dibuangnya dan dipungutnya kembali. Di sini Rafael bilang ke Morgan kalau dia sudah memutuskan untuk melupakan Putri dan mempersilakan Morgan mendekati Putri. Morgan hanya menjawab: “Oya? Wow!”
Hari berikutnya Morgan mengajak Putri untuk berkencan dan memberi Putri gaun yang indah agar dipakainya saat berkencan. Namun saat Putri datang ke tempat yang dijanjikan Morgan, ternyata yang ditemuinya adalah Rafael. Rafael juga bingung karena ternyata Morgan juga menyuruhnya ke restauran itu. Rafael lalu menelfon Morgan. Morgan mengaku kalau dia tidak menahu kenapa Putri ada di sana. Rafael makin bingung. Akhirnya Morgan mengaku bahwa ternyata pertemuan Putri dan Rafael di restauran itu adalah rencananya. Morgan meminta Rafael untuk menanyakan perasaan Putri kembali karena Morgan yakin bahwa sebenarnya Putri juga menyukai Rafael. Rafael terkejut. Saat Putri hendak pulang, tak sengaja Putri melihat buku The Old Man and The Sea yang pernah dibuangnya. Rafael akhirnya mengaku kalau buku itu  ia pungut kembali. Sama seperti perasaannya yang dulu telah membuang Putri  layaknya sampah. Dan kini ia memungutInya kembali  karena merasa kehilangan sesuatu yang berharga pada dirinya.  Sekali lagi Rafal menyatakan cintanya pada Putri dan berniat menjadi pacar Putri dalam arti yang sesungguhnya. Putri yang terharu akhirnya tersentuh juga dan ia pun menerima Rafael.
Bersamaan dengan itu, Rangga meminta anak-anak SMASH berkumpul. Rafael yang baru jadian dengan Putri mengajak Putri menemui anak-anak SMASH sekalian mengumumkan hari jadi mereka. Saat sampai di tempat tujuan, Putri yang HPnya ketinggalan di mobil meminta Rafael pergi duluan sementara dia mengambil HP. Saat Rafael menemui anak-anak SMASH, ia begitu terkejut melihat keberadaan Gladis diantara mereka. Gladis yang senang bertemu Rafael kembali langsung memeluknya dan berkata:
Gladis: Pacarku, aku kangen banget sama kamu!



Episode #6 The Ex (Sang Mantan)
Kedatangan Gladis kembali ke Jakarta membuat Rafael dan anak-anak SMASH terkejut. Lebih-lebih mengetahui kalau Gladis masih menganggap Rafael sebagai pacarnya. Padahal Rafael sudah lama melupakan hubungannya dengan Gladis sejak mereka lost contact selama hampir 2 tahun.  Putri yang dalam perjalanan menuju tempat Rafael berada tiba-tib a dicegat oleh Morgan. Morgan malah mengajaknya ngobrol untuk mencegah Putri masuk ke dalam cafe tempat Rafael berada. Morgan lalu mengirim pesan pada Rafael agar berbohong kalau Mamanya menyuruhnya pulang. Gladis kecewa karena malam itu ia hanya bertemu Rafael sebentar. Rafael akhirnya mengantar Putri pulang.
Keesokan harinya, Putri membuat gelang pasangan yang akan diberikannya kepada Rafael. Melihat gelang itu, Ibu Putri lalu penasaran mau diberi ke siapa gelang itu. Putri lalu memberi tahu ibunya kalau gelang itu akan diberikan pada Rafael karena mereka sudah jadian. Ibu Putri terkejut senang mendengarnya. Hal ini juga di dengar oleh Ayah Putri. Ayah putri pun penasaran dengan yang namanya Rafael karena dia belum pernah ketemu. Begitu Putri cerita soal Rafael, Ayah Putri kaget mengingat Rafael dulu pernah melempar kepalanya dengan kaleng bekas minuman (episode #1). Ayah Putri kontan menentang hubungan Putri dan Rafael. Bahkan ia berencana memberi pelajaran jika bertemu dengan Rafael. Putri panik. Apalagi pagi itu Rafael hendak menjemput Putri ke rumahnya. Ibu Putri lalu membantu Putri agar bisa berangkat sekolah tanpa ayahnya dengan menyembunyikan kunci motor ayahnya. Karena merasa kelamaan mencari kunci, akhirnya Putri pergi duluan dan mencegat Rafael di jalan.
Sampai sekolah, Rafael panik karena melihat Gladis yang kembali ke SMU Harapan. Ia menurunkan Putri cepat-cepat sebelum ketauan oleh Gladis. Putri pun turun tanpa menaruh curiga apa pun. Saat istirahat, Gladis menghampiri Rafael untuk mengajaknya makan siang bersama. Namun Rafael enggan dan malah meminta Rangga menemani Gladis. Rangga mau-mau saja, tapi kali ini Gladis yang enggan dan memutuskan untuk pergi saja.
Tak sengaja Putri yang bersimpangan dengan Gladis menemukan sebuah kalung yang diyakini milik Gladis. Gladis bersyukur kalungnya yang jatuh ditemukan oleh Putri karena kalau hilang bisa gawat.
Gladis: Kalung ini tuh dari pacar gue. Kalau ilang kan sayang banget!
Putri: Iya dong, kalau dari pacar itu harus dijaga baik-baik. Kan sayang kalau sampai ilang.
Gladis: Pastinya!
Gladis berterima kasih pada Putri lalu pergi. Putri merasa tak pernah melihat Gladis dan menyangka kalau Gladis adalah anak baru di sekolahnya.
Putri mengajak Rafael untuk makan siang bersama di taman dengan bekal yang dibawa Putri. Namun saat Rafael hendak menyuapi Putri, ia melihat Gladis bersama Zee. Spontan Rafael lalu mengajak Putri untuk makan siang di dalam gedung sekolah. Sekilas Gladis melihat Rafael bersama seorang cewek. Tapi Zee tak yakin karena Rafael tak mungkin bersama cewek lain. Rafael lalu mengajak Putri makan di bawah tangga dimana disitu tak seorang pun bisa melihat mereka. Putri lalu memberi Rafael gelang pasangan yang dibuatnya. Rafael senang dengan gelang itu dan mereka pun memakainya. Sementara itu, Gladis terus mencari Rafael. Ia heran dan mulai curiga dengan sikap Rafael yang terkesan menghindar darinya. Anak-anak SMASH yang ditanyai hal ini berusaha melindungi Rafael. Gladis pun tak menyerah mencari Rafael. Hingga pada saat Rafael berpisah dengan Putri, tepat pada saat itu Gladis menemukan Rafael. Rafael kepergok habis makan, melihat sebutir nasi tersisa di mulut Rafael. Gladis kecewa karena sebelumnya Gladis sudah mengajak Rafael duluan. Rafael pun bingung menjawabnya. Untungnya ia terselamatkan oleh bunyi Bell sekolah.
Gladis merasa bete mendengar cerita Zee yang membual soal Rafael. Saat melihat Putri, Gladis punya ide untuk menghampirinya.  Gladis lalu minta tolong pada Putri untuk mau pulang bersamanya agar ia bisa menghindar dari Zee. Gladis lalu mengajak Putri untuk makan siang bersama sebagai tanda perkenalan mereka. Putri pun mau.
Saat makan siang, Rafael menelfon Putri. Rafael kesal karena Putri pulang sekolah tidak izin ke Rafael. Ia pun berniat menjemput Putri ke tempat dimana Putri dan Gladis makan siang. Saat sampai di sana, Rafael mendapat telfon dari Gladis yang meminta Rafael untuk datang ke tempat makan siangnya. Ternyata tempat itu sama dengan tempat di mana Putri berada. Rafael pun mulai waspada dan mencoba mengintip sebelum masuk. Rafael kaget melihat kalau ternyata Putri dan Gladis ada di satu meja yang sama. Demi menghindari keduanya, Rafael membatalkan janjinya untuk menjemput Putri.
Rafael yang panik lalu cerita pada anak-anak SMASH. Anak-anak SMASH menyarankan agar Rafael cepat-cepat menentukan siapa yang harus dipilihnya. Bahkan Morgan meminta Rafael untuk bisa tegas pada dirinya sendiri. Akhirnya Rafael memutuskan untuk bicara pada Gladis. Awalnya Rafael menanyai alasan Gladis tak menghubunginya selama hampir 2 tahun. Gladis beralasan karena ia sibuk dengan sekolahnya. Rafael tak terima dengan alasan itu. Baginya komunikasi bukan menjadi halangan. Namun Rafael malah bersyukur karena dengan begitu dengan mudah ia bisa melupakan Gladis. Sudah lama ia menganggap hubungannya dengan Gladis berakhir dan berharap Gladis mau menerimanya.
Di lain tempat, Putri yang baru datang ke sekolah melihat gelangnya terlepas dari tangannya. Putri memungutnya dan memasangnya kembali sambil berjalan menuju sekolah. Sementara itu Gladis terkejut dengan keputusan Rafael. Ia curiga adanya perempuan lain dalam hidup Rafael. Rafael tak menjawabnya dan tetap pada keputusannya. Gladis akhirnya meminta Rafael menciumnya untuk yang terakhir kalinya. Rafael tak mau. Tiba-tiba Gladis menarik tangan Rafael dan mencium Rafael. Tepat pada saat itu Putri kebetulan lewat dan melihat Rafael dan Gladis berciuman.



Episode #7 The Planning (Rencana)
Putri shock melihat Rafael berciuman dengan Gladis. Ia langsung membuang gelang pasangannya yang baru saja dipungutnya karena terjatuh dari tangannya. Melihat Putri, Rafael langsung meninggalkan Gladis dan mengejar Putri. Rafael sempat mengambil gelang yang dibuang oleh Putri. Rafael akhirnya berhasil menyusul Putri. Putri begitu marah hingga menampar Rafael. Ia tak menyangka bahwa ternyata pacar Gladis yang dimaksud selama ini adalah Rafael. Putri kesal karena merasa dipermainkan Rafael berkali-kali. Ia pun meminta Rafael untuk tidak mendekatinya lagi.
Gladis juga merasa sakit hati karena diputus Rafael. Rangga lalu menceritakan tentang hubungan Putri dan Rafael. Rangga meminta Gladis untuk melupakan Rafael saja karena Rafael tidak mungkin berpaling dari Putri. Rangga juga bilang kalau dia masih ada untuk Gladis. Gladis tampaknya masih belum menerima kenyataan bahwa Rafael sudah berpindah hati pada Putri.
Morgan yang mengetahui Putri merasakan sakit hati akhirnya datang ke Rafael dan memperingati Rafael  kalau sampai Rafael menyakiti Putri lagi, dia akan mengambil kesempatan itu untuk merebut hati Putri darinya. Rafael marah pada Morgan. Kalau memang Morgan ingin merebut Putri darinya, kenapa Morgan mau membantunya untuk jadian dengan Putri?! Morgan akhirnya mengaku kalau dia menyukai Putri namun Putri lebih menyukai Rafael. Morgan hanya ingin melihat Putri bahagia dengan orang yang disukainya. Jadi kalau sampai Rafael menyakiti Putri lagi, Morgan akan merebut Putri. Anak-anak SMASH kaget mendengarnya. Rafael pun menganggap kata-kata Morgan sebagai ancaman.
Rafael lalu datang ke rumah Putri untuk minta maaf. Tapi Putri tak mau menemuinya. Apalagi saat Ayah Putri tau kalau Rafael sudah menyakiti hati Putri. Ayah Putri pun langsung mengusir Rafael. Rafael hendak menyerah begitu saja, tapi mengingat ancaman Morgan yang hendak merebut Putri darinya, Rafael memutuskan untuk menunggu Putri keluar walau hujan turun dengan derasnya.  Melihat Rafael yang kehujanan di luar, Ibu Putri membujuk Putri untuk menemui Rafael. Ayah Putri pun akhirnya luluh juga dan meminta Putri menemui Rafael. Akhirnya Putri pun mau menemui Rafael. Namun Putri tetap tak mau semudah itu memaafkan Rafael. Rafael akhrinya pulang dengan perasaan kecewa.
Saat pulang ke rumah, Rafael kaget melihat mamanya Revalina sudah ada di rumah. Ia lebih terkejut lagi ketika melihat Gladis juga ada di sana. Revalina dan Gladis tampak begitu dekat. Bahkan Revalina masih menganggap Gladis dan Rafael adalah pasangan kekasih. Revalina bilang pada Rafael kalau dia akan merayakan ulang tahunnya di Jakarta. Setelah Revalina pergi, Gladis minta maaf pada Rafael karena belum bisa bicara pada Revalina soal hubungan mereka yang sudah berakhir. Ia berjanji akan bicara pada Revalina suatu saat nanti. Gladis juga minta maaf karena telah menciumnya. Ia lalu berjanji pada Rafael kalau dia akan bicara pada Putri agar hubungan Rafael dan Putri membaik.
Gladis akhirnya menemui Putri dan minta maaf karena ketidaktahuannya soal hubungan Putri dengan Rafael. Putri sendiri merasa tak enak karena dia sendiri juga tak tau menahu kalau sebenarnya Gladis dan Rafael pernah berpacaran. Tapi Gladis yang paling merasa bersalah karena hadir di saat Putrid an Rafael sedang bersama. Gladis lalu meminta Putri untuk bicara pada Rafael agar hubungan mereka kembali membaik. Awalnya Putri enggan, namun saat mendengar Rafael sedang demam, akhirnya Putri mau ikut dengan Gladis.
Rafael yang sedang sakit, dijenguk oleh anak-anak SMASH beserta managernya. Tiba-tiba Gladis dan Putri datang. Gladis memaksa Putri untuk bicara kalau sebenarnya Putri masih sayang sama Rafael. Putri pun terlihat malu-malu. Anak-anak SMASH pun mendukung mereka untuk baikan lagi. Putri dan Rafael kembali  bersama. Namun Morgan tampak tak suka dengan keadaan disitu. Ia agak curiga dengan gelagat Gladis yang sangat baik dengan Putri.
Anak-anak SMASH berkumpul dan membicarakan soal pesta ulang tahun Revalina. Mereka berharap Putri bisa hadir saat ulang tahun Revalina agar Rafael bisa memperkenalkannya pada mamanya. Namun Morgan berpendapat lain. Dia merasa kalau Putri ngga akan nyaman ada di pesta itu.                                                                             Tiba-tiba Gladis yang ada di sana menawarkan bantuannya untuk mendandani Putri agar bisa datang ke pesta ultah Revalina. Rafael pun sangat berterima kasih padanya.
Gladis akhirnya menemui Putrid an mengajaknya ikut ke pesta ulang tahun mamanya Rafael. Namun Putri ragu karena dia merasa tidak pantas datang ke pesta itu. Gladis memaksa Putrid an meyakinkan kalau dia akan baik-baik saja jika berada di pesta itu.  
Saat datang ke pesta, tiba-tiba Gladis meninggalkan Putri begitu lama di teras. Putri yang datang tanpa undangan hampir diusir dari pesta tersebut. Untung ada Morgan yang datang dan membawa Putri untuk masuk ke dalam pesta. Gladis akhirnya minta maaf pada Putri karena telah meninggalkannya begitu lama. Mendengar hal ini, Morgan akhirnya minta bicara empat mata dengan Gladis. Morgan bertanya soal apa rencana Gladis. Gladis pun bingung menjawabnya. Morgan bilang dia tau kalau Gladis merencakan sesuatu dibalik kebaikannya terhadap Putri. Gladis tetap mengelak sampai akhirnya Morgan terus mendesaknya. Gladis akhirnya mengakui kalau dia tak pernah rela Rafael jadian sama Putri. Bagi Gladis Putri bukan tandingannya dan dia tidak sebanding dengannya.
Gladis: Gue bersumpah! Gue bakal ngerebut Rafael lagi dari Putri. Gimana pun caranya!
Mendengar hal ini Morgan terkejut. Apalagi kata-kata Gladis langsung terbukti ketika Revalina mengumumkan kalau malam itu juga, Revalina hendak meresmikan pertunangan Rafael dengan Gladis. 



Episode  #8 The Old Man (Lelaki Tua)

Putri bahkan anak-anak SMASH terkejut dengan keputusan Revalina yang mengumumkan pertunangan Rafael dan Gladis. Seketika itu juga Putri langsung pergi dari pesta ulang tahun itu. Rafal langsung mengejarnya. Rafael pun mencoba menjelaskan kalau dia tak tau apa-apa soal pertunangan itu. Tetapi Putri menolak penjelasan Rafael dan meninggalkannya. Saat Rafael hendak mengejar Putri, Gladis memanggilnya dan meyakinkan Rafael untuk memberi Putri waktu untuk menenangkan diri. Saat Rafael pergi, Rangga menghampiri Gladis dan menanyakan soal keterlibatan Gladis dalam rencana pertunangan tersebut. Namun Gladis tak mengakuinya di depan Rangga.
Sementara itu Rafael meminta mamanya untuk membatalkan pertunangannya dengan Gladis. Tapi Revalina tetap pada keputusannya. Bagi Revalina, Rafael sudah harus mempersiapkan diri untuk menjadi seorang pemimpin, baik di keluarga maupun di perusahaan Toro Grup.  Revalina begitu yakin kalau Rafael kelak akan memimpin perusahaan itu. Mendengar alasan ini, Rafael pun tak berani kerkilah lagi.
Putri yang di rumah tampak sedih membuat Ayah dan Ibunya khawatir. Ayah Putri menduga kalau Putri sedih karena Rafael. Ayah Putri pun ingin memberi perhitungan dengan Rafael. Namun Ibu Putri melarang Ayah Putri untuk melakukan hal itu. Putri pun tak berani menceritakan hal yang sebenarnya sehingga ia tak bicara apa-apa soal apa yang membuatnya sedih.
Berita pertunangan Rafael dan Gladis menghebohkan seluruh SMU Harapan. Guntur dan Zee yang mendengarnya terkejut. Zee langsung meminta konfirmasi berita itu pada Gladis langsung. Zee kecewa terhadap Gladis yang tidak memberi tahu dan tidak mengundangnya. Tapi Gladis bilang kalau pertunangan itu bukan dia yang mengadakan, tetapi mama Rafael sendiri. Zee agak kesal pada Gladis, tapi 2 temannya malah memberi  selamat pada Gladis.
Gladis lalu menemui Putri dan pura-pura minta maaf padanya soal ketidak tahuannya tentang Rencana pertunangan itu. Putri tampak tak mempermasalahkan hal itu, namun saat ia sendiri, Putri malah menangis sedih. Morgan yang melihat Putri menangis memberinya sapu tangan. Morgan heran melihat Putri. Setau Morgan dulu dia begitu kuat dan tangguh. Tapi kali ini ia begitu lemah karena cinta. Putri sendiri bingung kenapa dia bisa jadi cengeng karena cinta. Putri bahkan membayangkan kalau saja Morgan yang menjadi pacarnya mungkin dia ngga akan merasa sakit seperti saat itu. Putri lalu menangis di pelukan Morgan. Morgan hendak membalas pelukan Putri, tapi ia mencoba menahan keinginan itu.
Rafael lalu mencoba bicara lagi pada Putri. Ia memohon untuk diberi kesempatan agar ia bisa meyakinkan mamanya untuk membatalkan pertunangan itu. Gladis yang mendengar hal ini langsung panik. Ia pun mengadu kepada Revalina. Di depan Revalina, Gladis memutarbalikan fakta soal hubungan Rafael dan Putri. Ia pun memfitnah Putri yang telah merebut Rafael darinya. Kontan Revalina marah dan berniat menemui Putri. Putri yang sedang diantar ayahnya pun dicegat oleh Revalina. Di sini Revalina meminta Putri untuk menjauhi Rafael kalau tidak, ia akan menghancurkan keluarganya. Ayah Putri pun tak terima dengan ancaman itu. Begitu juga dengan Putri. Dengan berani Putri bilang kalau Revalina boleh saja memintanya menjauhi Rafael, tapi tidak perlu mengancam keluarganya.
Putri cerita semua tentang ancaman Revalina pada Guntur dan memutuskan untuk menjauhi Rafael. Begitu melihat anak-anak SMASH datang, Putri langsung saja menghindar karena ada Rafael. Guntur yang hendak menghindar juga, tak berhasil lolos dari SMASH. Anak-anak SMASH pun memaksa Guntur memberi tau apa yang terjadi pada Putri. Guntur terpaksa bilang soal Mama Rafael yang menemui Putri. Rafael langsung kesal dan berniat menemui mamanya.
Melihat keadaan Putri yang akhir-akhir ini tampak sedih, Ayah Putri lalu mengajak Putri memancing untuk refreshing. Di tempat pemancingan, mereka memancing bersama seorang kakek-kakek (Hengky Solaiman) yang tertidur saat sedang memancing. Putri dan Ayahnya sempat bergurau mengomentari kakek itu. Namun tiba-tiba kakek itu terbangun karena kaget melihat umpannya dimakan ikan. Kakek itu berusaha menarik kailnya, namun ia malah terjebur ke kolam. Putri dan ayahnya kaget. Putri pun berusaha menolong kakek itu. Saat kakek itu disadarkan ditepi kolam, kakek itu sempat terbangun dan meanggil Putri dengan sebutan “Princess” sebelum akhirnya pingsan lagi.
Kakek itu lalu beristirahat di tempat tinggal Hasan (Julian Kunto), seorang lelaki yang mengaku sebagai anak kakek tersebut. Putri berjanji akan datang lagi untuk menjenguk si kakek sekaligus mengembalikan pakaian kering Hasan yang dipinjam Putri. Hasan pun dengan senang hati mempersilakannya karena menurut Hasan, ayahnya pasti sangat senang bisa bertemu penolongnya. Sementara itu, Rafael marah pada mamanya yang sudah menemui Putri dan mengancamnya. Rafael bahkan mengancam kalau sampai mamanya menghalangi hubungannya dengan Putri, ia tak akan segan berbuat yang lebih nekat. Mendengar hal ini Revalina tampak begitu marah.
Gladis senang saat mendapat telfon dari Rafael. Namun ternyata Rafael menanyai soal apa yang dikatakannya sampai-sampai Mama Rafael mendatangi Putri dan mengancamnya. Gladis berkilah kalau dia tidak bilang apa-apa. Namuan Rangga menangkap glagat Gladis yang sedang berbohong. Rangga pun meminta Gladis untuk jujur padanya karena ia tak ingin Gladis berbuat nekat hanya untuk mendapatkan Rafael kembali. Tapi Gladis malah kesal pada Rangga.
Gladis lalu menemui Morgan untuk memastikan kalau Morgan tidak memberi tau Rafael soal keterlibatannya dalam rencana pertunangan malam itu. Morgan hanya bilang kalau dia tidak setuju dengan cara Gladis yang membuat Rafael menderita. Gladis jadi heran apa yang membuat Morgan begitu peduli pada Rafael. Ternyata Gladis akhirnya tau kalau Morgan bukan peduli pada Rafael, melainkan Putri. Gladis langsung mengambil kesempatan ini untuk membujuk Morgan agar mendekati dan mendapatkan Putri. Dengan begitu Rafael akan tetap menjadi miliknya. Morgan pun bingung. Ia lalu bercerita pada Mamanya soal kesempatannya untuk mendapatkan Putri. Morgan merasa takut kalau dia tak bisa mendapatkan hati Putri. Tak disangka, mama Morgan yang selama ini diam, tiba-tiba bicara dan hanya bilang pada Morgan; “Kejar Dia”
Putri mampir ke pemancingan untuk melihat keadaan kakek yang ditolongnya. Kakek itu terkejut dan tak menyangka kalau orang yang menolongnya adalah seorang gadis cantik. Melihat kakek itu hendak pergi memancing lagi Putri jadi khawatir kalau kakek itu jatuh lagi ke kolam. Kakek itu lalu mengajak Putri untuk ikut memancing dengannya supaya Putri tak khawatir lagi. Putri sangat menikmati saat-saat memancing bersama kakek. Rasanya beban masalahnya selama ini bisa hilang begitu saja. Kakek itu penasaran dengan masalah Putri. Akhirnya Putri pun menceritakan semua masalah cintanya. Kakek itu lalu memberi nasihat untuk Putri:
Kakek: Walau fisik kakek keliatanya sudah mulai menua, tapi mata kakek tidak. Dan kakek juga bisa melihat dari mata kamu. Satu hal yang kakek lihat, semangat.
Saat kembali ke sekolah, semua murid dihebohkan dengan kabar pengumuman yang menyatakan kalau beasiswa Putri dicabut. Putri yang mengetahui hal ini sangat kesal sekaligus sedih. Baginya, orang yang punya kuasa begitu gampangnya bertindak seenaknya mencabut beasiswa. Sedangkan dia selama ini berjuang mati-matian untuk mendapatkan beasiswa itu tak bisa berbuat apa-apa. Morgan yang kasian melihat Putri akhirnya menawarkan diri untuk mengantar Putri pulang. Namun Putri tak mau pulang dan meminta Morgan mengantarnya ke pemancingan karena tempat itulah yang akhir-akhir ini membuatnya tenang.
Sementara itu Rafael yang mengetahui beasiswa Putri dicabut langsung menemui mamanya dan protes. Namun saat keduanya sedang bersitegang, Revalina mendapat telfon penting yang mengharuskan Rafael, Morgan dan Rangga datang ke rumah Morgan. Morgan yang dalam perjalanan mengantar Putri lalu mengajak Putri ikut karena mungkin saja permasalahan pencabutan beasiswa Putri bisa diatasi.
Saat sampai rumah Morgan, Putri terkejut melihat Revalina, Rangga dan Rafael juga ada di sana. Revalina sempat memarahi Morgan yang membawa Putri ke rumahnya. Rafael membela Putri. Namun keributan itu berhenti saat tiba-tiba kakek yang selama ini ditemui Putri muncul bersama dengan Mama Morgan. Rafael, Rangga dan Morgan bahkan terkejut sambil memanggil kakek itu dengan sebutan ‘kakek’. Semua tampak tertegun. 



Episode #9 The Legacy (Warisan) 

Sejak kedatangan si lelaki tua (ep#8), Putri baru tau kalau lelaki tua itu ternyata adalah Usman Rusdiantoro (Hengky Solaiman), kakek dari Rafael, Morgan dan Rangga. Putri sangat bingung dengan kebetulan ini dan malah marah pada kakek Usman yang tak memberi taunya sebelumnya.
Revalina dan Danar yang sama-sama menantu Usman tampak berlomba-lomba mengambil simpati dari Usman. Hal ini mereka lakukan demi mendapat keputusan Usman yang hendak memberikan jabatan komisaris Toro Grup pada salah satu cucu mereka; Rafael, Morgan dan juga Rangga.
Revalina merasa Rafael berhak atas Toro Grup karena dia adalah cucu dari anak pertama Usman, Harli Rusdiantoro yang sudah meninggal. Sedangkan Danar merasa berhak atas Toro Grup karena dia dan Morgan sama-sama laki-laki yang mampu menjalankan perusahaan kelurga mereka. Sementara itu Gilang (Verdi Solaiman), anak bungsu Usman sekaligus Papa Rangga, sudah tidak dipercaya oleh Usman dalam mengelola perusahaan keluarga mereka. Namun Rangga bersikeras pada papanya dan menginginkan papanya mendapatkan hak mereka sebagai penerus Toro Grup. Usman bingung menentukan siapa yang paling berhak.
Bisma, Ilham, Reza dan Dicky ikut prihatin tentang perebutan warisan dari keluarga Usman Rusdiantoro. Mereka merasa bersyukur kalau kakek mereka yang sudah meninggal membagikan warisan perusahaan mereka secara merata.
Putri yang kecewa dengan keluarga Rusdiantoro kesal sendiri karena merasa selalu terlibat masalah dalam kelurga mereka. Tapi tIba-tiba Bisma mengajak Putri untuk jalan-jalan alias ngedate. Putri  langsung saja menolaknya. Namun apa maksud Bisma melakukan hal ini?  Dan bagaimana jika Rafael tau kalau Bisma mengajak Putri ngedate?




Episode #10 Broken Heart (Sakit Hati)

Rafael langsung panas melihat Morgan mencium Putri. Ia pun memukul Morgan seketika. Putri panik dan memisahkan mereka berdua. Putri meminta agar Rafael maupun Morgan tidak bertengkar lagi hanya karena dia. Putri pun pergi meninggalkan mereka berdua.
Tiba-tiba saja muncul gosip SMASH akan bubar karena mereka dipersiapkan menjadi pebisnis, bukan entertainer. Menurut Dani, berita ini berawal dari pemberitaan pertunangan Rafael dan Gladis. Hal ini membuat Rafael memutuskan untuk mengadakan jumpa pers dan menyatakan kalau dirinya batal bertunangan dan SMASH akan tetap ada. Kontan Revalina langsung marah besar terhadap Rafael yang membatalkan pertunangan dengan cara sepihak dan dia menyalahkan Putri sebagai biang keroknya. Revalina makin panas saat Usman bilang kalau keputusannya tidak akan pernah berubah dan Putri akan tetap menjadi penentu pewaris Toro Grup. Revalina pun berpikir untuk segera menyingkirkan Putri.
Rafael berhasil bicara dengan Putri. Rafael berjanji pada Putri akan memperjuangkan cinta mereka apapun yang terjadi. Putri pun luluh dengan kata-kata Rafael bahkan tak menolak saat Rafael memeluknya. Morgan & Gladis sakit hati saat melihat mereka berpelukan. Gladis pun kembali mengadu pada Rangga, sedangkan Morgan merasa sudah putus harapan untuk mendapatkan Putri.
Sementara itu, Bisma kembali bertemu dengan Rena (Febby), seorang Antis (anti SMASH) yang pernah battle dance dengannya (episode#9). Pertemuan mereka tampak kurang menyenangkan, karena Bisma tak sengaja merusak HP Rena. Rena pun makin kesal terhadap Bisma. Apalagi pertemuan mereka bukan cuma sekali. Rena merasa kena sial karena harus bertemu dengan Bisma SMASH terus menerus.
Tiba-tiba saja Putri tak pulang semalaman. Orang tua Putri mencemaskannya dan mengira Putri sedang diculik. Bahkan Rafael yang mendengar kabar ini dari Guntur, langsung mengerahkan semua anak-anak SMASH untuk mencari Putri. Menurut Usman, siapapun yang menculik Putri, dia pasti tau soal posisi Putri sebagai penentu pewaris Toro Grup. Dan orang itu pastilah anggota dari keluarga Rusdiantoro.



Episode #11 Angel's Face (Si Wajah Malaikat)

Menghilangnya Putri menjadi tanda tanya besar bagi anak-anak SMASH: Siapa sebenarnya penculik Putri? Usman meyakini kalau penculiknya adalah dari anggota keluarga Rusdiantoro sendiri. Rafael mencurigai mamanya karena selama ini hanya mamanya yang menentang kehadiran Putri di keluarga mereka, sedangkan anak-anak SMASH mencurigai Morgan yang sikapnya berubah setelah Putri diculik. Danar pun heran dengan sikap Morgan yang tak peduli akan menghilangnya Putri. Ia terus membujuk Morgan, namun Morgan malah bersikap dingin.
Rena kesal karena Bisma tak memenuhi janjinya untuk battle di ‘kandang’ Antis. Alhasil, ia dan teman-temannya mengerjai Bisma dengan mencoret-coret mobil Bisma. Bisma yang melihatnya langsung mengejar Rena. Sialnya Rena yang menghindari Bisma malah bertemu dengan pemabuk yang balik mengganggunya. Alhasil Bisma malah menolong Rena dari si pamabuk jalanan.
Rena merasa berterima kasih pada Bisma. Namun ia masih gengsi untuk mengakuinya. Bisma  menjelaskan alasannya tidak datang battle karena ia disibukkan mencari temannya yang hilang. Bisma lalu memberi foto Putri pada Rena dan berharap Rena mau memberi taunya jika Rena melihat Putri.
Putri berhasil melarikan diri dari para penculik. Namun saat mencoba berlari, para penculik Putri berhasil menangkapnya kembali. Tanpa sengaja Rena melihat Putri bersama para penculik. Sebagai anti SMASH, Rena ragu untuk membantu Bisma karena takut dibilang penghianat oleh teman-temannya. Tapi sebagai manusia biasa, apakah Rena akan diam saja mengetahui ada penculikan di depan mata?

Episode #12 The Engagement (Pertunangan)

Menghilangnya Putri menjadi tanda tanya besar bagi anak-anak SMASH: Siapa sebenarnya penculik Putri? Usman meyakini kalau penculiknya adalah dari anggota keluarga Rusdiantoro sendiri. Rafael mencurigai mamanya karena selama ini hanya mamanya yang menentang kehadiran Putri di keluarga mereka, sedangkan anak-anak SMASH mencurigai Morgan yang sikapnya berubah setelah Putri diculik. Danar pun heran dengan sikap Morgan yang tak peduli akan menghilangnya Putri. Ia terus membujuk Morgan, namun Morgan malah bersikap dingin.
Rena kesal karena Bisma tak memenuhi janjinya untuk battle di ‘kandang’ Antis. Alhasil, ia dan teman-temannya mengerjai Bisma dengan mencoret-coret mobil Bisma. Bisma yang melihatnya langsung mengejar Rena. Sialnya Rena yang menghindari Bisma malah bertemu dengan pemabuk yang balik mengganggunya. Alhasil Bisma malah menolong Rena dari si pamabuk jalanan.
Rena merasa berterima kasih pada Bisma. Namun ia masih gengsi untuk mengakuinya. Bisma  menjelaskan alasannya tidak datang battle karena ia disibukkan mencari temannya yang hilang. Bisma lalu memberi foto Putri pada Rena dan berharap Rena mau memberi taunya jika Rena melihat Putri.
Putri berhasil melarikan diri dari para penculik. Namun saat mencoba berlari, para penculik Putri berhasil menangkapnya kembali. Tanpa sengaja Rena melihat Putri bersama para penculik. Sebagai anti SMASH, Rena ragu untuk membantu Bisma karena takut dibilang penghianat oleh teman-temannya. Tapi sebagai manusia biasa, apakah Rena akan diam saja mengetahui ada penculikan di depan mata?


PERHATIAN: Review ini membeberkan isi cerita
Tayang: Jumat 13 Mei 2011, pkl 20.00 wib
Morgan ragu saat hendak memasukkan cincin pertunangan ke jari Putri. Akhirnya ia memutuskan untuk tidak jadi bertunangan dengan Putri. Morgan mengaku kalau dia tidak mencintai Putri, untuk itu dia membatalkan pertunanganya dengan Putri. Kontan semua terkejut, terutama Dhanar. Usman lalu menyimpulkan kalau keputusan Morgan membatalkan pertunangan itu berarti Morgan menolak untuk menjadi pewaris Toro Grup. Dhanar pun protes karena pada dasarnya ia ingin Toro Grup jatuh ke tangan anaknya tersebut. Namun Usman tak memberinya lagi kesempatan.
Zee yang ada di pesta itu berusaha menghubungi Rafael. Namun Rafael yang merasa patah hati karena Putri hari itu bertunangan tak mau mengangkat telfon dari siapa pun. Zee akhirnya mengirim pesan pada Rafael. Rafael yang membaca belakangan pun terkejut mengetahui berita tersebut.
Gladis dan Rangga sama-sama tidak menghadiri pertunangan Putri dan Morgan karena malu. Di sini Gladis bilang kalau setelah kelulusan nanti, dia akan menyusul orang tuanya yang ada di Sydney. Rangga yang tak ingin kehilangan Gladis bilang kalau dia mau ikut Gladis saja. Gladis menolak Rangga dan meminta Rangga untuk terus mengejar cita-citanya mengelola Toro Grup. Namun Rangga tetap kekueh ingin pergi bersama Gladis, karena baginya Gladis adalah segalanya.
Di sekolah, akhirnya Rafael menemui Putri. Ia sangat berterima kasih pada Putri karena mau membatalkan pertunangannya dengan Morgan. Namun Putri meminta Rafael untuk tidak salah paham, karena Morganlah yang membatalkan pertunangan mereka bukan Putri. Putri malah bilang kalau sebenarnya tekadnya sudah bulat untuk bertunangan dengan Morgan. Rafael pun kecewa.
Putri yang bertemu Morgan akhirnya mempertanyakan alasan sebenarnya kenapa Morgan membatalkan pertunangan mereka. Awalnya Morgan tetap menyangkal kalau dia tak mencintai Putri. Tapi Putri tak percaya. Putri meminta Morgan menatapnya agar Putri bisa yakin. Tapi saat Morgan menatap Putri, Putri sendiri jadi tak yakin dengan perasaannya. Morgan tau persis kalau hati Putri hanya untuk Rafael. Untuk itu ia memilih mundur.
Revalina memberi surat pengunduran dirinya dari Toro Grup kepada Usman. Saat hendak pergi, tiba-tiba penyakit jantung Usman kambuh. Revalina jadi sangat cemas terhadap Usman. Untungnya Usman tak apa-apa. Ia merasa kalau sudah saatnya ia kembali berobat ke Belanda. Untuk itu Usman meminta Revalina tidak mengundurkan diri dari Toro Grup. Usman yakin, jika Rafael bisa membuktikan kalau dia memang pantas menjadi pemimpin, Rafael pasti bisa menjadi pemimpin Toro Grup suatu saat nanti asal Revalina tidak memaksa kehendaknya. Revalina terharu mendengarnya dan ia pun mulai memikirkan kembali hal ini.
Revalina akhirnya memutuskan untuk tidak keluar dari Toro Grup. Ia juga meminta Rafael untuk peduli terhadap perusahaan keluarganya tersebut dan mau konsen belajar agar kelak ia bisa memimpin perusahaan. Untuk itu setelah lulus nanti, Rafael harus belajar bisnis di Harvard. Mendengar hal ini Rafael pun mulai bimbang.
Kelulusan tiba. Berita tentang beberapa personil SM*SH akan meneruskan sekolah ke luar negeri mulai terdengar. Keutuhan mereka pun mulai dipertanyakan. Putri mengantar Usman ke bandara untuk kembali ke Belanda bersama anak-anak SM*SH lainnya. Di sini SM*SH memberi konfirmasi pada wartawan yang datang bahwa SM*SH tidak akan bubar. Di sini Rafael mencoba kembali bicara dengan Putri dan meminta Putri untuk memintanya agar tetap di Jakarta. Namun Putri mencoba bersikap dingin pada Rafael karena ia tak mau Rafael melepas cita-citanya hanya untuk dirinya. Rafael kekueh meminta Putri datang sebelum keberangkatannya besok. Putri pun mencoba tak mengacuhkannya.
Rangga akhirnya menemui Rafael dan Morgan. Sekali lagi ia minta maaf dan memberi tau soal tekadnya untuk pergi menyusul Gladis ke Sydney. Itu berarti ia mengundurkan diri dari kandidat pewaris Toro Grup. Morgan sendiri bilang kalau dia tidak berminat untuk menjadi pewaris Toro Grup, karena ia ingin belajar sastra ke Perancis. Kini semua harapan tertuju pada Rafael. Nasib Toro Grup tergantung pada Rafael. Namun Rafael juga masih ragu karena kalau ia memilih menjadi pemimpin Toro Grup, ia harus belajar ke Harvard Amerika, dan itu berarti ia harus meninggalkan Putri.
Gladis yang hendak ke Sydney akhirnya berpisah dengan Rangga di bandara. Rangga pun berjanji suatu saat nanti akan menyusul Gladis. Gladis hanya tersenyum dan memberi kecupan perpisahan pada Rangga.
Keesokan harinya, Morgan menemui Putri. Di sini Morgan berterus terang kalau sebenarnya ia sangat mencintai Putri. Putri pun jadi heran kenapa Morgan membatalkan pertunangan mereka jika ia memang mencintai Putri. Padahal Putri sudah tulus akan menerima hati Morgan. Morgan pun ragu. Untuk itu ia ingin Putri membuktikannya. Sore itu juga Morgan akan pergi ke Perancis. Morgan meminta Putri datang dan mencegahnya pergi. Kini Putri mulai bimbang karena Rafael juga memintanya datang di jam yang sama.
Rafael sudah ada di bandara bersama dengan Bisma dan Dicky di terminal 2E. Sedangkan Morgan bersama Ilham dan Reza di terminal 2F. Sementara Putri masih ragu untuk pergi dan memilih salah satu diantara mereka. Guntur terus meyakinkan Putri untuk datang dan memberi keputusan terakhirnya. Setelah mendapat SMS dari Rafael yang tetap menunggu kehadiran Putri, akhirnya Putri pun berangkat ke bandara.
Jam keberangkatan Rafael ke Amerika sudah dekat. Bisma dan Dicky akhirnya berpisah dengan Rafael. Tiba-tiba seseorang dengan suara mirip Putri memanggil nama Rafael. Namun Rafael kecewa saat mengetahui orang itu bukanlah Putri. Putri sendiri datang menemui Morgan. Morgan terkejut. Namun di sini Putri bilang ke Morgan kalau dia tidak bisa memilih Morgan karena ia mencintai Rafael. Morgan mengerti dan menyuruh Putri segera mendatangi Rafael. Namun sayangnya Putri terlambat. Rafael sudah pergi.
Setahun kemudian, Putri dan Guntur sedang asik bicara soal SM*SH. Guntur lalu pergi karena ia harus mengajar les anak kelas 6 SD. Saat Putri duduk sendiri di taman, ia terkejut menemukan gelang pasangannya yang selama ini hilang. Setelah memungut gelang itu, Putri kaget melihat Rafael yang sudah ada di depannya. 

@Diah_021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar